Bisnis.com, JAKARTA - Ambisi taipan Indonesia, Sugianto Kusuma, untuk membawa F1, taman hiburan, hingga pelabuhan, kembali mendapat pencerahan untuk proyek bernilai fantastis tersebut.
Dilansir Bloomberg, Jumat (29/11/2024), pria yang kerap disapa Aguan itu tengah berunding dengan mitra dari China dan Singapura untuk membangun pelabuhan.
Untuk menjalankan ambisinya, perusahaannya, PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) mungkin memerlukan lebih dari Rp5 triliun untuk belanja modal tahun depan untuk memenuhi rencana ekspansinya.
Aguan sebelumnya mengungkap memiliki visi ambisius untuk mengembangkan Pantai Indah Kapuk Dua, alias PIK 2 dan kini bernilai sekitar US$16 miliar atausekitar Rp250 triliun dalam kapitalisasi pasar, dan berlokasi strategis, hanya 15 menit berkendara dari bandara Soekarno - Hatta.
Namun, Bos Agung Sedayu Grup itu juga mengungkap tidak akan membangunnya sekaligus.
Sosok Sugianto Kusuma
Sugianto Kusuma alias Aguan merupakan pria yang lahir di Palembang pada 9 Januari 1951. Dia memulai karirnya dengan turut serta membangun perusahaan properti, yakni Grup Agung Podomoro pada 1970 bersama dengan Trihatma Kusuma Haliman.
Baca Juga
Usai bekerja sama dengan Trihatma, Aguan kemudian berupaya membangun bisnis properti bersama Agung Sedayu atau ASG.
ASG awalnya hanya sebuah perusahaan kontraktor untuk rumah pertokoan atau ruko. Namun, setelah sukses dengan bisnis segmen ruko, Aguan membawa ASG melanjutkan ekspansi pada bisnis properti komersial.
Salah satu proyek yang membuat nama ASG begitu dikenal adalah pembangunan Harco Mangga Dua pada 1991 yang merupakan mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia dan masih eksis hingga hari ini.
Tak selesai dengan Mangga Dua, Aguan terus melakukan ekspansi, mengembangkan bisnis properti ASG dengan konsep one stop living. Dari sini ASG juga mulai dikenal sebagai pengembang kawasan hunian terintegrasi.
Beberapa produk terkenal yang mereka luncurkan di antaranya adalah Taman Anggrek Residence, Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Grand Galaxy, hingga Green Sedayu Biz Park.
Aguan juga dekat dengan pendiri Grup Mulia, Eka Tjandra, serta memiliki hubungan bisnis yang rekat dengan Tommy Winata hingga bersama-sama merintis Grup Artha Graha.
Grup konglomerat Artha Graha ini melakoni bisnis lintas sektor, mulai dari properti, keuangan, argoindustri, perhotelan, pertambangan, media dan hiburan, ritel, hingga teknologi.
Lantaran punya gurita bisnis sejak masa Orde Baru, Aguan bersama pebisnis lainnya masuk dalam deretan taipan Sembilan Naga.