Bisnis.com, JAKARTA - Seorang miliarder asal China baru-baru ini membuat heboh lantaran berjanji akan bagi-bagi uang tunai sebesar US$1.400 atau sekitar Rp23 juta untuk setiap orang di atas 60 tahun di kampung halamannya.
Miliarder tersebut adalah Richard Liu, pendiri raksasa e-commerce JD.com, yang akan melakukan aksi tersebut sebagai ucapan terima kasih atas dana yang mereka sumbangkan untuk memulai kariernya beberapa dekade lalu.
Mengutip South China Morning Post, Liu, 51 tahun, yang juga dikenal dengan nama Liu Qiangdong, setiap tahun membagikan hadiah menjelang Tahun Baru Imlek di desa asalnya, Desa Guangming, di provinsi Jiangsu, China timur.
Miliarder dengan kekayaan bersih sebesar US$6,6 miliar itu dilaporkan mengunjungi desa tersebut tahun lalu dan memberikan jaket bulu angsa serta makanan kepada penduduk setempat.
Tradisi tersebut mencerminkan rasa terima kasihnya yang tak terhingga kepada sesama penduduk desa, yang bersama-sama menyumbangkan 500 yuan dan 76 butir telur untuk membantu membiayai kuliahnya di awal 1990-an.
"Bantuan sesama manusia adalah titik awal bagi saya untuk melangkah maju ke dunia," kata Liu, dikutip Jumat (17/1/2025).
Baca Juga
Profil Richard Liu
Lahir dari keluarga miskin di desa, Liu lahir pada 10 Maret 1973. Dia bersekolah di sekolah dasar dan menengah di daerah pedesaan.
Semasa kecilnya, dia jarang meninggalkan desa sebelum pergi ke Beijing pada 1992 untuk kuliah di Universitas Renmin, salah satu lembaga pendidikan terbaik di China.
Uang yang disumbangkan penduduk desa sebagian digunakan untuk membiayai pendidikannya di sekolah. Sementara mereka yang tidak mampu memberikan uang tunai memberinya telur agar dia punya makanan untuk menempuh perjalanan panjang ke Beijing.
"Saya tidak bisa membawa ayam ke Beijing, tetapi saya bisa membawa telur. Selama minggu pertama saya di Beijing, saya hanya makan telur," kata Liu dalam wawancara dengan Financial Times pada 2017 silam.
Dilansir Caixin Global, dia mengambil jurusan sosiologi di universitas sambil belajar pemrograman dan menulis kode komputer
Pada 1994, dia memulai usahanya dengan membuka restoran di dekat kampus, tetapi memilih untuk tidak mengambil peran manajemen karena kurangnya pengalaman. Dari usaha tersebut, dia harus menghadapi tantangan ketika stafnya menggelapkan uang, dan tempat usahanya bangkrut dalam beberapa bulan, serta membuat Liu terlilit utang.
Setelah lulus dan bekerja di perusahaan Jepang selama dua tahun, Liu kembali mencoba berwirausaha pada 1998. Dia menginvestasikan 12.000 yuan untuk meluncurkan Jingdong Century Trading, sebuah toko elektronik konsumen.
Beruntung usaha tersebut berkembang pesat, hingga membuka cabang ke 12 lokasi dalam waktu lima tahun dan menghasilkan lebih dari 10 juta yuan.
Namun, usaha tersebut menghadapi kesulitan dan berada di ambang kehancuran ketika wabah sindrom pernapasan akut yang parah (SARS) menyerang.
Liu menyadari bahwa permintaan belanja daring akan tetap ada bahkan setelah krisis, jadi dia mengalihkan usahanya ke toko daring pada 2004. Kala itu, dia menciptakan platform bernama 360buy Jingdong selama hari-hari di awal ledakan internet di China.
Setahun kemudian, perusahaan tersebut menutup semua toko fisiknya.
Perusahaan ini selanjutnya berganti nama menjadi JD.com dan berhasil mengumpulkan US$1,8 miliar melalui penawaran umum perdana di Nasdaq pada 2014.
Pada 2015, Liu melanjutkan pendidikannya ke jenjang master di Columbia University AS. Di sana lah dia bertemu dengan istrinya, Zhang Zetian, yang berusia 19 tahun lebih muda.
Di bawah naungannya, perusahaan miliknya tumbuh menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China, dengan pendapatan sebesar US$152,8 miliar pada 2023.
Meskipun dia telah menempuh perjalanan panjang dari awal yang sederhana, dia tetap sangat menghargai desa asalnya. Tradisinya untuk memberi kembali dimulai sejak 2016, ketika dia mengajak istrinya ke desa tempat kelahirannya.