Bisnis.com, JAKARTA – Masa kuliah sering kali dianggap sebagai periode yang penuh tantangan, terutama dalam hal mengelola keuangan. Selain biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari, banyak mahasiswa yang merasa kesulitan untuk mengumpulkan uang lebih untuk hal-hal yang diinginkan.
Namun, yang perlu diingat adalah bahwa untuk memulai investasi, tidak selalu dibutuhkan modal besar. Bahkan, mahasiswa dengan uang saku terbatas pun bisa mulai berinvestasi dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Simak tujuh cara bagi mahasiswa untuk berinvestasi:
1. Kenali Alasan Anda
Sebelum terjun lebih dalam dalam dunia investasi, penting untuk memiliki tujuan yang jelas. Dilansir dari Forbes.com, Selasa (21/1/2025) tujuan investasi yang jelas akan membantu mahasiswa tetap berkomitmen pada rencana jangka panjang mereka, terutama dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi atau kesulitan keuangan pribadi.
Alasan ini bisa sangat beragam, mulai dari menabung untuk pensiun dini, membangun kekayaan jangka panjang, hingga mencapai tujuan hidup tertentu seperti membeli rumah atau membayar biaya kuliah.
2. Mulai dengan Rekening Tabungan Bunga Tinggi
Salah satu langkah termudah untuk meningkatkan tabungan adalah dengan membuka rekening tabungan bunga tinggi. Dilansir dari bankrate.com, Selasa (21/1/2025) rekening ini menawarkan suku bunga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekening tabungan biasa dan tetap memberikan fleksibilitas untuk menarik dana kapan saja.
Rekening tabungan bunga tinggi menjadi pilihan yang aman untuk investasi jangka pendek. Bagi yang lebih konservatif, Sertifikat Deposito (CD) dengan bunga tetap dan jangka waktu tertentu juga bisa menjadi alternatif yang ideal, terutama untuk menyimpan uang yang tidak diperlukan dalam waktu dekat, seperti untuk biaya kuliah tahun depan.
Baca Juga
3. Beralih ke Broker Gratis atau Berbiaya Rendah
Jika tertarik untuk mulai berinvestasi di saham atau ETF (Exchange-Traded Funds), banyak broker online berbiaya rendah yang menawarkan peluang ini tanpa biaya komisi. Broker seperti ini menyediakan perdagangan saham dan ETF dengan biaya rendah, serta menawarkan alat riset dan edukasi yang sangat berguna.
Bagi mahasiswa yang ingin meminimalkan biaya, ada juga broker yang memungkinkan perdagangan gratis untuk saham, opsi, dan kripto. Beberapa broker bahkan menawarkan lebih banyak dukungan pelanggan dan fitur menarik bagi pemula.
4. Investasikan Sedikit Setiap Bulan
Dengan broker yang tidak mengenakan biaya transaksi, mahasiswa bisa memulai investasi meskipun dengan dana terbatas. Dilansir dari amberstudent.com, Selasa (21/1/2025) bahkan dengan modal kecil, seperti Rp400.000 per bulan, Anda bisa mulai melihat hasil investasi di pasar saham.
Banyak broker juga memungkinkan pembelian saham dalam bentuk pecahan, sehingga memungkinkan mahasiswa berinvestasi dengan dana terbatas. Selain itu, berinvestasi secara konsisten setiap bulan akan mendorong Anda untuk lebih terlibat dalam pemantauan pasar dan analisis portofolio pribadi.
5. Gunakan Aplikasi Investasi
Aplikasi investasi menjadi pilihan yang sangat praktis bagi mahasiswa yang ingin berinvestasi dengan mudah. Dengan aplikasi ini, Anda bisa melakukan transaksi investasi langsung dari ponsel kapan saja dan di mana saja.
Namun, yang lebih menarik, banyak aplikasi investasi yang menyediakan fitur simulasi trading yang memungkinkan pengguna untuk berlatih tanpa risiko kehilangan uang. Dengan simulasi ini, mahasiswa dapat mempelajari dasar-dasar investasi, memahami cara membeli dan menjual saham, serta merasakan fluktuasi pasar tanpa takut kehilangan uang.
6. Pisahkan Dana Investasi Anda
Dilansir dari amberstudent.com, Selasa (21/1/2025) penting bagi mahasiswa untuk memisahkan dana investasi berdasarkan tujuannya. Sebagai contoh, dana untuk investasi jangka panjang seperti dana pensiun atau tabungan pendidikan harus dipisahkan dengan dana investasi jangka pendek yang lebih cair.
Dengan cara ini, mahasiswa bisa lebih mudah mengelola dana mereka dan memastikan bahwa investasi dilakukan sesuai dengan tujuan dan tingkat risikonya. Segregasi ini juga membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak tentang kapan dan bagaimana mengakses dana tersebut.
7. Peer-to-Peer Lending (P2P)
Dilansir dari budgetbakers.com, Selasa (21/1/2025) Peer-to-peer (P2P) lending adalah metode investasi yang semakin populer di kalangan mahasiswa. P2P lending adalah platform yang menghubungkan pemberi pinjaman langsung dengan peminjam, tanpa melalui lembaga keuangan tradisional.
Di sini, mahasiswa sebagai investor dapat meminjamkan uang kepada individu atau bisnis kecil dan mendapatkan bunga sebagai imbalannya. Platform P2P lending menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, mahasiswa dapat memulai investasi meskipun dengan anggaran terbatas. Mengenal berbagai cara investasi sejak dini tidak hanya membantu membangun kekayaan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam dunia keuangan. (Siti Laela Malhikmah)