Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Diet Tinggi Protein Meningkat, Bisa Jadi Peluang Baru Bisnis Katering!

Katering diet Protein tinggi bisa jadi era baru diet rendah kalori yang potensial jadi ide bisnis.
Ilustrasi protein
Ilustrasi protein

Bisnis.com, JAKARTA — Sebagaimana tren pola diet silih berganti, saat ini sepertinya tren diet tinggi protein mulai mengalahkan diet rendah kalori, rendah lemak, rendah gula atau jenis-jenis diet lainnya. Hal ini juga membuka peluang untuk berbisnis.

Mengutip riset Ocado Retail saat ini permintaan akan makanan berprotein tinggi melonjak, didorong oleh tren media sosial dan peralihan dari makanan olahan ultra-proses.

Ocado Retail menemukan bahwa banyak supermarket mencatat peningkatan pencarian untuk 'protein tinggi' lebih dari dua kali lipat, naik 105% sejak tahun lalu, sementara pencarian untuk 'kaya protein' meningkat sebesar 85% dan 'protein alami' naik 20% dari tahun lalu.

Produk berprotein tinggi, termasuk yoghurt Yunani dan putih telur juga mengalami peningkatan pencarian, masing-masing naik 56% dan 27%, sementara pencarian untuk steak dan tuna naik 39% dan 35% dari tahun ke tahun.

Ocado menemukan bahwa dada ayam juga tetap menjadi pilihan utama bagi pembeli, dengan pencarian meningkat sebesar 43% dan penjualan naik 20% sejak tahun lalu.

Menurut penelitian oleh Ocado dan Savanta, tren media sosial mendorong pencarian, dengan hampir setengah (47%) Gen Z mencari inspirasi protein melalui platform seperti Instagram dan TikTok, dibandingkan dengan 35% milenial dan hanya 5% boomer.

Adapun, menurut riset tersebut, menunjukkan bahwa hampir setengah (48%) konsumen yang disurvei dulunya berpikir bahwa diet tinggi protein hanya untuk atlet angkat beban dan atlet. Tapi sekarang 43% telah meningkatkan asupan protein mereka karena kesadaran akan manfaatnya semakin meningkat.

Mengutip Healthline, mengonsumsi makanan tinggi protein dapat memberikan manfaat antara lain menekan nafsu makan, meningkatkan massa otot, baik untuk kesehatan tulang, meningkatkan metabolisme tubuh dan kemampuan membakar lemak, dan akhirnya menjaga berat badan tetap ideal.

Tren ini bisa dimanfaatkan untuk membuka bisnis katering tinggi protein. Terlebih, katering tinggi protein tidak memerlukan cara memasak yang rumit atau menggunakan banyak bumbu.

Beberapa menu yang dapat ditawarkan misalnya salad tuna atau daging steak dengan sayuran panggang. Salad tuna atau steak yang dibuat dengan daging berkualitas tinggi, sayuran hijau campur, dan sayuran panggang seperti paprika, zukini, dan tomat ceri menawarkan keseimbangan protein, serat, dan lemak sehat yang bergizi.

Selain itu, bisa juga dada ayam dengan kentang yang dihaluskan dan brokoli kukus. Dada ayam yang dipanggang atau dibakar menyediakan protein rendah lemak, dan bila dipadukan dengan kentang yang dihaluskan dan brokoli kukus, Anda akan mendapatkan makanan yang lengkap, mengenyangkan, dan kaya protein, vitamin, serat dan antioksidan.

Cara memasak yang sederhana ini juga sejalan dengan kesadaran orang untuk makan makanan minim olahan, yang sedekat mungkin dengan bentuk aslinya.

Adapun, porsinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kalori pelanggan, atau bekerja sama dengan ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi pelanggan terpenuhi.

Nah, tertarik membuka layanan katering diet tinggi protein?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper