Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warren Buffett Makin Kaya, Hartanya Meroket Hampir Rp400 Triliun Sepanjang 2025

Kekayaan Warren Buffett tumbuh hampir Rp400 triliun sepanjang 2025, di tengah gejolak pasar global.
Warren Buffet seorang investor sukses kerap memberikan tips-tips mengelola keuangan, termasuk cara membeli rumah/Reuters
Warren Buffet seorang investor sukses kerap memberikan tips-tips mengelola keuangan, termasuk cara membeli rumah/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Warren Buffett, pengusaha berusia 94 tahun dan investor pemegang saham terbesar Berkshire Hathaway, kini bertambah kaya US$23,7 miliar atau sekitar Rp397 triliun pada 2025. 

Menurut data terbaru Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersihnya menjadi US$166 miliar, menjadikannya orang terkaya keempat di daftar tersebut, menggeser Larry Ellison. 

Peningkatan tersebut, yang menunjukkan kenaikan 16,7% tahun ini, terjadi karena saham Berkshire Hathaway terus meningkat tajam.

Hingga 27 April 2025, saham Kelas B Berkshire Hathaway telah naik 18,44% tahun ini, ditutup pada harga US$534,29. Kekayaan mengikuti, mengingat harta Buffett terkait dengan kepemilikannya di Berkshire, yang mencakup sekitar 99,5% dari kekayaan bersihnya. 

Meskipun mengalami kerugian kecil sebesar US$260 juta, atau 0,2%, pada hari perdagangan terakhir, posisi keuangan Buffett tetap aman. 

Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikannya atas sekitar 37,4% saham Kelas A Berkshire Hathaway, dengan kepemilikan yang dapat diabaikan pada saham Kelas B, menurut pengajuan perusahaan pada November 2024.

Kemerosotan pasar yang sedang berlangsung, yang sebagian dipicu oleh volatilitas yang disebabkan oleh tarif AS, mengirimkan gelombang kejut melalui lanskap keuangan. 

Namun, portofolio Buffett tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat. Dia telah berpegang teguh pada strategi jangka panjangnya untuk membeli bisnis-bisnis hebat dengan harga yang wajar dan mempertahankannya melalui pasang surut.

Berkshire Hathaway, dengan berbagai kepemilikannya di perusahaan-perusahaan seperti Geico, Clayton Homes, dan Dairy Queen, beserta saham di Coca-Cola dan American Express, telah menghasilkan keuntungan tahunan gabungan sebesar 19,8% sejak 1965. 

Filosofi investasi Buffett berfokus pada bisnis-bisnis berkualitas tinggi dengan fundamental yang kuat, efisiensi, dan manajemen yang visioner, semua faktor yang memungkinkan portofolionya berkembang pesat selama periode inflasi dan tantangan pasar lainnya.

Kebangkitan Buffett berawal dari langkah yang sederhana namun konsisten. Dia terkenal menjual permen karet dari pintu ke pintu pada usia enam tahun, tetap menjadi ciri khas jiwa kewirausahaan Amerika. 

Selama beberapa dekade, dia telah melewati resesi, lonjakan inflasi, dan volatilitas pasar yang ekstrem, dengan berpegang pada filosofi investasi yang disiplin yang berpusat pada perolehan bisnis berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan mempertahankannya dalam jangka panjang.

Dalam pernyataan pada Juni 2024 lalu, Buffett menekankan bahwa kekayaannya hampir seluruhnya masih terikat dengan Berkshire. 

Berdasarkan catatan yang ada, termasuk surat pada 2011 kepada Anggota Kongres AS Tim Huelskamp, dan pengungkapan keuangan sejak awal 2010, menunjukkan bahwa aset non-Berkshire miliknya yang pada suatu saat bernilai antara US$500 juta dan US$900 juta hanya mewakili sebagian kecil dari kekayaannya.

Kepemilikan aset di luar Berkshire yang terbatas mencakup saham di Wells Fargo dan U.S. Bancorp, yang hanya mencakup kurang dari 1% dari total kekayaannya.  

Seiring berjalannya waktu, pergerakan pasar, investasi ulang dividen, dan penjualan aset telah menyesuaikan nilai kepemilikan ini, meskipun signifikansinya masih kalah dengan saham Berkshire miliknya.

Keteguhan Buffett dan strategi investasi yang disiplin telah memungkinkannya untuk berkembang pesat selama periode inflasi dan kemerosotan ekonomi. Pendekatannya telah memperkuat portofolionya terhadap turbulensi pasar yang luas, menjadikannya salah satu investor paling sukses dalam sejarah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper