Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

100 Hari Trump, Ini Deretan Miliarder yang Buntung dan Untung Paling Besar

Deretan miliarder yang merugi dan untung paling banyak selama 100 hari pemerintahan Trump
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Donald Trump memasuki hari ke-100 masa jabatannya sebagai Presiden AS. Namun, tampaknya sebagian besar optimisme telah memudar karena pasar saham Amerika mengalami awal terburuknya dalam 50 tahun selama awal pemerintahan Trump.

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average misalnya, keduanya turun hampir 8% di tengah perang tarif Trump.

Kebijakan-kebijakan Trump juga nyatanya tak jadi lebih ramah kepada para miliarder, termasuk bagi mereka yang mendukungnya.

Mengutip Forbes, tidak ada miliarder yang terpukul lebih keras daripada Elon Musk, yang kini US$45 miliar lebih miskin daripada saat Trump dilantik untuk kedua kalinya. 

Musk sempat berseteru dengan pengkritik tarif Trump, Peter Navarro, di media sosial, mengatakan dia akan mundur dari jabatannya sebagai pimpinan Departemen Efisiensi Pemerintah Trump, dan harus kembali fokus pada produsen mobil listriknya, Tesla, setelah ketakutan akan tarif dan upaya politik Musk yang tak punya dukungan dan menyebabkan sahamnya anjlok 33%.

Dia bukan satu-satunya miliarder yang mengalami kerugian besar selama masa jabatan kedua Trump. Secara keseluruhan, sekitar 800 miliarder Amerika Serikat mengalami penurunan kekayaan sebesar US$300 miliar sejak 20 Januari. 

Bergabung dengan Musk di antara 10 orang yang paling merugi dalam dolar AS adalah Jeff Bezos dari Amazon, Sergey Brin dari Alphabet, dan Mark Zuckerberg dari Meta.

Tiga taipan teknologi yang memperoleh kursi terkemuka tepat di belakang keluarga pertama pada pelantikan Trump, dan sejak itu pula terus kehilangan kekayaan masing-masing sebesar US$35 miliar, US$26 miliar, dan US$22 miliar.

Pendukung Trump terkemuka lainnya juga mengalami penurunan kekayaan miliaran dolar. Larry Ellison dari Oracle, yang bertemu dengan Trump sehari setelah pelantikan sebagai bagian dari inisiatif infrastruktur AI senilai US$500 miliar. 

Dia mencatatkan kerugian terbesar ketiga di Amerika Serikat sejauh ini, di belakang Musk dan Bezos, dengan penurunan kekayaan sebesar US$28 miliar. 

Salah seorang pendiri Blackstone, Stephen Schwarzman, yang awalnya mengatakan tidak akan mendukung kampanye teman lamanya pada 2024 tetapi segera menarik kembali pernyataannya, mengalami penurunan kekayaan sebesar US$11 miliar.

Di sisi lain, ada pula beberapa miliarder berhasil menjadi lebih kaya meskipun pasar sedang goyah. Warren Buffett, yang menyebut tarif sebagai "tindakan perang, sampai taraf tertentu" sebelum pengumuman Trump, telah menjaga Berkshire Hathaway tetap stabil, menyimpan rekor US$334 miliar uang konglomerat itu dalam bentuk tunai dan setara kas. 

Hal itu telah membantu mendorong sahamnya naik 13% sejak Trump menjabat, menambahkan hampir US$20 miliar ke kekayaan bersih Oracle of Omaha. 

Pemenang miliarder besar lainnya sejauh ini ADA Peter Thiel (naik US$4,9 miliar) dan Alexander Karp (naik US$3,6 miliar), pemilik Palantir, perusahaan penambangan data bertenaga AI, yang menjadi saham terpanas di Amerika, sebagian berkat kontrak pertahanan dan perangkat lunak dengan lembaga pemerintah AS. 

Sementara itu, tiga anak yang masih hidup dari pendiri Walmart Sam Walton, masing-masing setidaknya US$3 miliar lebih kaya, karena konsumen telah berbondong-bondong ke raksasa ritel itu di tengah inflasi yang tinggi.

Pekan lalu, CEO Walmart Doug McMillon bertemu dengan Trump untuk menentang tarif. 

Sementara mantan CEO Microsoft Steve Ballmer, yang menyimpan sebagian besar kekayaannya dalam bentuk saham perusahaan teknologi raksasa itu, telah merugi US$8 miliar sejauh ini. Namun, pendiri perusahaannya, Bill Gates, justru untung karena telah mendiversifikasi kekayaannya ke berbagai investasi, termasuk kepemilikan saham sebesar 35% di perusahaan limbah Republic Services (naik 15%), yang membuatnya memperoleh keuntungan besar.

Sementara itu, Presiden Trump tidak bersikap baik kepada dirinya sendiri sebagai pengusaha. Kekayaan Presiden AS ini turun US$1,5 miliar sejak dia mengambil alih pemerintahan AS, karena saham Trump Media & Technology Group miliknya telah anjlok hingga 35%, empat kali lipat dari penurunan pasar yang lebih luas. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper