Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEMEN INDONESIA (SMGR): Dirut Pernah Dimaki DPR Karena Ekspansi

Lika-liku ekspansi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ternyata cukup panjang termasuk kisah Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang pernah dimaki DPR.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Lika-liku ekspansi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ternyata cukup panjang termasuk kisah Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang pernah dimaki DPR.

Dwi Soetjipto, Dirut Semen Indonesia, mengisahkan saat dirinya mulai memimpin perusahaan semen terbesar di Tanah Air itu pernah terkendala di legislator. Sebagai perusahaan BUMN, rencana ekspansi juga menjadi pembahasan dengan anggota DPR.

Saat itu, Dwi berencana untuk membeli saham perusahaan semen di Vietnam Thang Long. Usaha tersebut sebagai upaya perseroan untuk mengembangkan bisnis pabrik semen di wilayah Asean.

Bukan persoalan dari Vietnam yang dihadapi oleh manajemen emiten berkode saham SMGR itu. Tantangan justru terjadi di Tanah Air karena anggota DPR mencecarnya dengan keputusannya tersebut.

"Ketika dimaki-maki, saya enggak mau komen. Kalau enggak setuju, ganti saja dirutnya," kisahnya saat menjadi pembicara dalam seminar di Hotel Ritz Carlton Megakuningan Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Menurutnya, rencana ekspansi tentu telah dipertimbangkan secara matang dari sisi bisnis. Perseroan hanya akan membeli perusahaan yang dalam kondisi kritis agar memiliki harga yang murah.

Meskipun murah, dia telah melakukan riset dalam rencana jangka panjang perusahaan tersebut memiliki profit yang menjanjikan bagi Semen Indonesia.

Sebelum perseroan memutuskan untuk membeli saham perusahaan semen di Vietnam itu, manajemen telah melapor kepada Menteri BUMN saat itu. Bahkan, SMGR pernah berencana membeli saham perusahaan semen asal Malaysia, tetapi gagal.

"Di Vietnam, kami agak ngotot. Kami masuk ke Pak Menteri BUMN, cerita. Menteri setuju dan mendorong bagaimana Semen Indoensia masuk menjadi pemain global, lalu dapat lampu hijau," paparnya.

Setelah itu, dia akhirnya melapor kepada dewan komisaris perseroan. Dia berpendapat, apabila komisaris tidak mengijinkan rencana akuisisi, sampai kapanpun SMGR tidak dapat merambah pasar global.

Perseroan saat ini tercatat selain memiliki pabrik semen di Tanah Air, juga telah memiliki pabrik semen di Vietnam. Jaringan pemasaran juga telah tersebar di enam negara.

Ke depan, perseroan berencana untuk mengakuisisi perusahaan semen di Bangladesh, Myanmar dan Vietnam. Semen Indonesia saat ini menjadi pemimpin pasar semen domestik dengan market share 45%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler