Bisnis.com, JAKARTA--Layaknya fesyen, dunia furnitur juga memiliki genre yang merujuk pada model tertentu. Selain desain modern minimalis, tema lain yang juga disukai oleh para pecinta desain dan pemilik rumah adalah furnitur berkonsep natural.
Tema desain bergaya natural biasanya ditandai dengan pemakaian material alami. Di samping penggunaan bahan kayu, material lain yang sering digunakan perajin adalah rotan sebagai dasar pembuat furnitur dan aksesori rumah.
Sentra produksi furnitur dan aksesori rotan yang terkenal terletak di Cirebon, Jawa Barat. Seiring makin populernya bahan rotan membuat banyak pelaku usaha di daerah lain menghasilkan produk sejenis, misalnya Sulawesi Tenggara dan Lombok.
Berbekal kreativitas, pelaku usaha tersebut membuat aneka model kursi, meja, perlengkapan rumah tangga, hingga tas berdesain atraktif. Bukan itu saja, produk rotan tersebut sukses menarik perhatian masyarakat dalam dan luar negeri.
Salah satu pelaku usaha yang sukses memproduksi aneka mebel rotan adalah Ratnawati. Di bawah bendera Bamba Rattan Furnitur, perempuan asal Palu, Sulawesi Tenggara tersebut merintis bisnis furnitur rotan sejak 10 tahun silam.
Latar belakang Ratna memulai usaha ini bermula kala dia melihat sumber daya rotan di Palu melimpah. Menurutnya, rotan asal Palu memiliki karakteristik yang tak jauh berbeda dengan rotan asal Cirebon.
Rotan asal Palu itu kuat, tetapi mudah dibentuk. Jenisnya pun bermacam-macam ada yang ukurannya besar untuk mebel atau yang kecil untuk aksesori rumah, tutur perempuan yang mengenakan hijab tersebut.
Kendati dibuat oleh perajin lokal, Ratna tak pernah berhenti mengeksplorasi desain. Agar tak ketinggalan zaman, dia dan para karyawannya mencari referensi desain furnitur yang mengacu ke tren yang berkembang di Prancis dan Jepang.
Menurutnya, dua negara tersebut memiliki desain furnitur inspirasional, dan tetap menonjolkan tekstur rotan.
Jenis-jenis produk yang digarap oleh Bamba Rattan Furnitur bervariasi. Ratna dan 17 orang perajinnya mampu menghasilkan kursi tamu, kursi makan, hingga kursi santai yang biasa ditempatkan di luar ruangan.
Ratna juga memproduksi aneka aksesori rumah tangga, misalnya cermin berbalut rotan, rak buku, hingga wadah penyimpan buah.
Lantaran berada di Pulau Sulawesi, Ratna membidik pasar Indonesia Timur untuk memasarkan produk mebel dan aksesor rotan yang dia buat. Hal ini dilakukan karena peta persaingan produk furnitur di Indonesia Timur tidak seketat di kota-kota di Indonesia Barat.
Bukan itu saja, dia juga berencana memantapkan bisnisnya agar mampu menembus pasar ekspor. Kami sudah pernah diajak Kementerian Perdagangan untuk mengadakan pameran di Prancis dan Jerman.
Sambutannya positif, tetapi kapasitas produksi kami belum mencukupi untuk pasar luar negeri, imbuhnya
Seiring berjalannya waktu, bisnis Bamba Rattan Furnitur terus meningkat. Jika sebelumnya Ratna hanya menerima pesanan furnitur dari rekan-rekan dekatnya, kini dia mampu menghasilkan 2 kontainer berisi furnitur rotan dan ratusan produk aksesori.
Satu set furnitur rotan dibanderol mulai dari Rp3,5 jutaRp10 juta. Adapun, harga perlengkapan rumah dijual mulai dari Rp100.000Rp300.000 per produk. Margin keuntungan yang didapat Ratna dari bisnis ini berkisar 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
