BADUNG, Bali: Pemerintah harus segera mengatasi masalah mindset dalam upaya mengembangkan entrepreneurship di Indonesia. Sudah saatnya kurikulum pendidikan mulai tingkat prasekolah hingga pendidikan tinggi dirombak.
"Mindset adalah masalah utama yang harus kita atasi. Kalau semua negara sudah mengakui pentingnya entrepreneurship dan kontribusinya dalam pertumbuhan ekonomi, mengapa tidak berani investasi pendidikan entrepreneurship. Pemerintah memiliki Rp250 triliun dana pendidikan, tapi berapa yang sudah disisihkan untuk pelatihan dan training entrepreneurship untuk mengatasi masalah mindset," kata Ciputra, pendiri Ciputra Group, di sela-sela kegiatan Regional Entrepreneurship Summit di Grand Hyatt Bali, hari ini.
Dia mengingatkan peranan pemerintah penting sekali untuk mendongkrak jumlah entrepreneur di Indonesia menjadi minimal 2% dari jumlah penduduk. Oleh karena itu kebijakan Dirjen Dikti menghentikan pengiriman dosen-dosen PTN belajar entrepreneurship ke AS seharusnya dijalankan dengan konsisten.
Pihaknya berharap Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) yang menjadi penyelenggara RES bersama Kementerian Perdagangan dan mitra-mitra lainnya bisa menjadi wadah pengembangan entrepreneurship di Indonesia.
"Sinergi antara pemerintah dan swasta dalam hal ini sangat dibutuhkan dan dalam forum RES semua peserta dan pembicara menuntut kontribusi pemerintah yang lebih baik," kata Ciputra yang selama pertemuan kerap diperkenalkan sebagai mahaguru entrepreneurship Indonesia.
Menyinggung soal tuntutan perombakan kurikulum pendidikan, Ciputra mengatakan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi harus menekankan proses kreativitas dan inovasi.
"Selama ini sistem pendidikan lebih ditekankan ke penguasaan memori dan harus patuh pada guru karena dipengaruhi budaya kolonial. Di era entrepreneurship, proses kreativitas dan inovasilah yang dibutuhkan supaya bangsa kita bisa bersaing dengan negara lain," ungkapnya.Ciputra mengaku yakin entrepreneurship adalah jalan terbaik untuk meningkatkan jumlah entrepreneur di Indonesia dan mengubah anak bangsa menjadi mandiri.(er)