Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT MANAJEMEN: Stabilitas Emosi Pemimpin

 

 

Seorang pemimpin mutlak  dan harus menjaga kondisi dirinya agar tetap konstan. Kondisi konstan akan mampu memberikannya kekuatan permanen dan terkontrol.  Namun tetap memiliki komitmen dalam meraih tujuan yang diharapkan.

 

Semua itu, merupakan indikator yang mengarah pada wujud stabilitas. Menjaga kestabilan dalam memimpin merupakan faktor penting agar dapat terus mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dipimpin.

 

Tidak mudah  bagi seorang pemimpin untuk mampu menunjukkan kestabilannya. Dalam banyak hal terkadang pemimpin hanya berfikir untuk saat ini dan tidak berfikir untuk masa yang akan datang. Sepantasnya seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk menatap masa depan bagi kelangsungan institusi dan juga dirinya.

 

Beragam contoh jatuhnya seorang pemimpin dari kursi kekuasaannya hanya dikarenakan dia tidak memiliki rancangan untuk kedepannya. Jatuhnya sosok pemimpin sangat disayangkan. Namun itu semua tidak lepas dari pengendalian diri pemimpin, saat dia mulai merasakan ‘kenikmatan’ kursi kekuasaan. Sehingga terdapat banyak hal yang membuatnya melupakan atau kata lain terlena dengan status dan power yang dinikmatinya.

 

Kenikmatan yang tidak terjaga dapat membuatnya terpuruk ke dalam situasi yang mengganjal kesuksesannya. Untuk itu, pemimpin perlu memiliki kesiapan diri untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan.

 

Pandangan untuk merancang gagasan dan ide-ide disaat menjalankan kepemimpinan merupakan suatu keharusan bagi diri pemimpin. Namun, merencanakan suatu untuk masa disaat dia akan melepaskan jabatan atau posisi itu merupakan suatu yang wajib dia pikirkan juga. Nampaknya hal tersebut tidak terlalu menjadi pusat perhatian para pemimpin Negeri ini.

 

Mereka cenderung hanya berfikir sesaat dimana mereka sedang memegang tampuk kekuasaan. Alangkah disayangkan, belum banyak model pemimpin yang mampu menginspirasi generasi-generasi pascakepemimpinannya.

 

Bila ditelaah ternyata kestabilan seorang pemimpin untuk menjadi sosok yang sejati perlu dipelajari dan diterapkan. Kestabilan seorang pemimpin ditinjau dari beberapa hal diantaranya kestabilan emosi seorang pemimpin. Kestabilan emosi itu menjadi suatu hal yang mampu menempatkan pemimpin memiliki self-esteem, dan mampu mengatasi beragam risikonya dan berperilaku yang direncanakan.

 

Kestabilan emosi seorang pemimpin merupakan landasan dasar untuk menunjukkan kualitas dirinya sebagai pemimpin. Tingkat stres yang tinggi dalam menjalankan kepemimpinan dapat menjadikan seorang pemimpin terserang oleh beragam penyakit jiwa yang dapat menggerogoti stabilitas dirinya.

 

Jiwa yang terkena respons negatif akan menjadikan sosok pemimpin dapat bertindak yang membahayakan dirinya hingga orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu menghindari hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan dirinya dan mampu untuk menyesuaikan diri dan memiliki kemampuan mengontrol diri agar kestabilan emosi dirinya dapat tetap terjaga.

 

Lussier and Achua (2005) dalam tulisannya Stability As An Effective Leadership Trait mengemukakan bahwa pemimpin yang stabil ditunjukkan dengan self-aware secara emosional, kemampuan mengendalikan ekspresi emosi, kenyamanan, dan positif. Seluruh atribut tersebut akan menjadikan seorang pemimpin mampu untuk menyadari kelemahan dan kelebihannya.

 

Pemimpin yang stabil secara emosi akan menggunakan anger atau kemarahannya serta kekecewaannya dengan baik dan bijaksana. Pemimpin juga akan memanfaatkan bagaimana mengekspresikan emosinya secara tepat.

 

Emosi yang stabil dari seorang pemimpin ditunjukkan dengan sikap yang calm, aman, mampu mengatasi stres dengan baik, dan mampu mengatasi kritik yang ditujukan kepadanya. Kemampuan pemimpin untuk mengendalikan emosi dalam berbagai situasi akan menjadikannya sosok yang stabil.

 

Bila seorang pemimpin tidak stabil dan kurang memiliki kemampuan untuk mengatasi perilakunya maka akan mengakibatkan konflik dengan dirinya sendiri dan orang-orang yang dipimpinnya.

 

Stabilitas emosi seorang pemimpin harus diimbangi pula dengan konsistensinya dalam berkata dan bertingkah laku. Bila dua hal penting tersebut dapat terus ditunjukkan dan diimplementasikan dalam kepemimpinannya maka hal ini akan menjaga kepercayaan untuk orang-orang yang dipimpinnya.

 

Mereka tetap konsisten dan menghargai setiap waktu terhadap apa yang dilakukan untuk melakukan perubahan dan menjadikan orang-orang yang dipimpin merasa nyaman dalam setiap kesempatan.

 

Untuk tetap menjadi sosok pemimpin yang stabil dan konsisten dapat melindungi dirinya dari ketidakpercayaan. Kepercayaan orang yang dipimpin terhadap kinerja maupun stabilitas diri pemimpin sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki oleh sosok pemimpin tersebut.

 

Robert Whipple (2002) seorang CEO of Leadergrow Inc. menyebutkan bahwa untuk memulai suatu tim adalah dengan mengidentifikasi nilai-nilai yang dimiliki diantaranya visi yang jelas, harapan-harapan dari perilaku yang ditunjukkan, dan memiliki strategic plan.

 

Nilai-nilai yang dimiliki pemimpin akan mampu untuk mendorong dan memotivasi orang-orang yang dipimpinnya. Kejelasan visi dan harapan-harapan perlu dimiliki seorang pemimpin agar setiap tujuan dan keinginan dari pemimpin dapat terwujud.

 

Selain itu, juga dapat membantu orang-orang yang dipimpin mengetahui dan mengerti arah dan tujuan dari institusi yang dipimpinnya. Dengan begitu maka keinginan dan cita-cita dapat juga memberi kekuatan dan dukungan baik untuk dirinya maupun lingkungannya.

 

Strategic plan  penting dimiliki oleh pemimpin karena strategi dalam merencanakan dapat menjadi faktor penentu keberhasilan suatu tim yang dibentuk. Dengan melaksanakan strategi dalam setiap tindakannya dapat menjadikan pemimpin memiliki kemampuan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin saja dapat terjadi.

 

Pemimpin yang stabil secara emosi pasti dapat menghalau rasa galau  dan mampu menangani sesuatu yang tidak terduga terjadi. Hal inilah yang menjadikan pemimpin harus tetap menyeimbangkan diri dan menjaga kestabilan dirinya.

 

Kestabilan emosi pemimpin akan menjadikannya sosok yang konsisten dengan apa yang akan direncanakannya. Nilai-nilai yang dimiliki pemimpin-pun akan menjaganya untuk tetap stabil dalam menjalankan kewajibannya.

 

Tidak mudah memang bagi seorang pemimpin untuk tetap menjaga kualitas dan kepercayaan dalam kepemimpinnya dengan segala tantangan-tantangan yang dimilikinya. Perlu kedewasaan dan kematangan baik itu sisi emosi maupun juga sisi pribadi yang menjadikannya sosok pemimpin yang tetap memiliki stabilitas diri.(msb)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Fatchiah Kertamuda

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler