Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah menargetkan digitalisasi UMKM sebagai strategi utama.
Mereka mendorong pelaku usaha untuk masuk ke ekosistem digital dengan harapan mencapai 30 juta UMKM terhubung secara digital. Berbagai program pun dicanangkan, salah satunya adalah pusat layanan usaha terpadu dan platform edukasi.
Pertumbuhan usaha mikro di Indonesia terus menunjukkan geliat yang positif. Salah satu pendorongnya adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya edukasi dan kolaborasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi para pelaku usaha kecil.
Dari persoalan manajemen keuangan, pemasaran, hingga adopsi teknologi, usaha mikro kian terbantu oleh berbagai inisiatif yang mempertemukan mereka dengan sumber daya yang relevan.
Saat ini, pelaku usaha mikro dihadapkan pada perubahan lanskap bisnis yang cepat, terutama dengan hadirnya digitalisasi. Tantangan seperti minimnya literasi digital, keterbatasan akses ke pelatihan, dan kurangnya pemahaman terhadap manajemen bisnis membuat banyak usaha mikro berjalan stagnan. Namun, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi, hingga swasta, tantangan ini perlahan mulai terurai.
Dalam perjalanannya, keterlibatan sektor swasta menjadi kunci yang memperkuat langkah ini. Kolaborasi antara penyedia teknologi dan komunitas pelaku usaha menjadi tulang punggung akselerasi digitalisasi. Salah satu contoh peran aktif sektor swasta dalam mendukung usaha mikro terlihat dari kontribusi Olsera, perusahaan penyedia aplikasi kasir dan solusi bisnis berbasis digital.
Baca Juga
“Kami percaya bahwa keberhasilan teknologi tidak hanya terletak pada kecanggihannya, tetapi juga pada seberapa dekat teknologi tersebut dapat menjawab kebutuhan pelaku usaha secara langsung,” ujar Novendy Chen, CEO Olsera usai Olsera menerima penghargaan OMNI Brands of The Year Awards 2025 untuk kategori Online-Offline Community Engagement.
Penghargaan ini diberikan karena konsistensi Olsera dalam menjalin keterlibatan aktif dengan komunitas UMKM, baik secara daring maupun luring. Melalui berbagai program, Olsera dianggap berhasil menciptakan dampak positif yang nyata dalam mendampingi perjalanan bisnis pelaku usaha mikro.
Olsera memaparkan serangkaian strategi seperti program edukasi bisnis di berbagai kota, event kolaboratif dengan komunitas lokal, hingga kampanye “Selalu Ada” yang menjadi wadah untuk menceritakan kisah sukses para pelaku usaha. Pendekatan ini tak hanya menumbuhkan loyalitas, tapi juga memperkuat jejaring antar pelaku usaha.
Olsera juga menekankan bahwa digitalisasi UMKM bukan hanya soal kasir atau transaksi semata. “Kami hadir sebagai mitra yang mendampingi secara end-to-end, mulai dari penjualan, pembukuan, hingga manajemen stok dan pendanaan,” lanjut Novendy. Komitmen ini membedakan Olsera dari banyak solusi digital lainnya di pasar," tambahnya.
Aplikasi Olsera kini digunakan oleh ratusan ribu pelaku usaha di lebih dari 500 kota dan kabupaten di Indonesia, mencakup berbagai sektor seperti kuliner, ritel, hingga jasa.