Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT MANAJEMEN: 5,5 Pelajaran Kepemimipinan Batman

-- Tokoh Batman mengajarkan carilah seseorang yang bisa mendukungmu, tetapi jangan lupa hargailah mereka.

-- Tokoh Batman mengajarkan carilah seseorang yang bisa mendukungmu, tetapi jangan lupa hargailah mereka.

 

Pada saat tulisan ini dibuat, film Batman The Dark Night Rises sudah mulai turun dari bioskop, tetapi para penggemar film dan tokoh komik masih terus membicarakannya. Meski sempat diwarnai dengan insiden di Colorado yang menyebabkan 5 orang tewas, diperkirakan film ini meraup US$160 juta dalam seminggu pertama pemutarannya di Amerika dan Kanada. Nah, kali ini, kita akan mencoba menarik pelajaran soal motivasi dari tokoh komik bertopeng kelelawar ini.

 

Siapa sih yang tidak kenal dengan tokoh superhero bernama Batman? Batman adalah tokoh pahlawan super yang diciptakan oleh seniman Bob Kane dan penulis Bill Finger yang pertama kali dipopulerkan oleh DC Comics sejak 1939.

 

Biasanya, bicara soal Batman, kita cuma mengaitkan dengan tokoh komik atau hiburan anak-anak. Namun, tahukah Anda, dibalik tokoh bertopeng kelelawar yang aslinya bernama Bruce Wayne ini ada begitu banyak pembelajaran dan intisari kehidupan yang bisa kita petik. Nah, apakah pelajaran inspirasional bagi hidup dari tokoh superhero yang dijuluki The Dark Knight ini?

 

Inilah 5,5 Pelajarannya

 

Mengapa 5,5 pelajaran, apakah tidak keliru? Anda nggak salah baca, memang ada 5,5 pelajarannya. Artinya, ada 5 yang utama, sementara setengah lagi adalah bonus. Kita mulai dari pelajaran pertamanya.

 

Pertama, carilah seorang Alfred dalam hidupmu. Siapakah Alfred? Alfred adalah tokoh pembantu setia Batman yang mengetahui segala rahasia dan mengikuti kehidupan Batman sejak kecil dan Batman pun menyayanginya. Begitu pula, tokoh Batman mengajarkan: carilah seseorang yang bisa mendukungmu, tetapi jangan lupa hargailah mereka yang telah mendukungmu.

 

Dalam hal ini, kalau Anda seorang atasan, hargailah anak buah dan karyawanmu. Dan dalam keluarga pun cintai dan hargailah pembantu dan orang-orang yang berjasa membuat hidup kita lebih nyaman.

 

Namun, sebenarnya ini pun bisa dibalik. Kalaupun Anda tidak bisa menjadi Batman, setidak-tidaknya jadilah tokoh Alfred yang baik. Ingatah, peran Alfredpun begitu besar bagi Batman. Tanpa Alfred, mungkin saja Batman sudah tewas sejak awal-awal oleh para penjahat yang membencinya. Jadi, ketika nasib tidak tidak mambawa kita untuk jadi pimpinan, jadilah pemeran pendamping yang baik. Tidak semua orang ditakdirkan untuk menjadi Sang Batman.

 

Kedua, gunakanlah teknologi. Tokoh Batman adalah tokoh superhero yang tidak punya kekuatan super. Akibatnya, dia jadi harus mengembangkan semua teknologinya sendiri karena tidak mempunyai kemampuan super. Untungnya Batmanpun dibantu oleh Lucius Fox ayang ikut mengembangkan teknologinya.

 

Namun, dibalik itu semua adalah karena Batman sadar perlunya teknologi untuk membantu misinya. Bayangkanlah, mulai dari pakaian batman (batsuit), lalu diikat pinggang yang mempunyai berbagai senjata dan fungsi, bahkan ada kamera, pelempar gas, serta ada pula Bat mobile, dan masih banyak lagi. Intinya apa? Batman mengajarkan, kalau mau sukses, kita harus selalu update dengan berbagai teknologi terbaru. Bahkan kalau perlu, sebelum orang lain menggunakan, kitalah yang harus pakai duluan supaya kita selangkah lebih maju.

 

Ketiga, lakukanlah networking. Dalam filmnya digambarkan bagaimana Batman memaafkan bahkan tahu pentingnya bekerja sama dengan Catwoman juga dengan kepolisian, khususnya inspektur Gordon. Jadi, apa pelajarannya dalam kehidupan kita? Artinya, orang-orang yang punya tujuan yang sama denganmu, haruslah dijadikan teman. Janganlah kita memusuhi orang-orang yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama denganmu.

 

Mulai sekarang, bangunlah kerja sama yang baik untuk mencapai hal-hal yang lebih optimal, kalau perlu petakan pula siapa-siapa yang bisa dijadikan sebagai temanmu. Di dalam networking yang kita jalankan ini, belajarlah untuk saling sharing, saling berbagai informasi. Akan lebih baik, jika akhirnya kita memiliki komunitas yang saling menguatkan pula.

 

Keempat, melakukan kaderisasi. Di dalam film Batman The Dark Knight Rises, diceritakan bagaiman tokoh Batman mulai mengkader John Blake untuk akhirnya menjadi Robin. Sebenarnya dalam komik Batman, ada banyak sekali tokoh Robinnya.

 

Salah satu tokoh Robin yang pertama kali dikader oleh Batman berdasarkan versi komiknya adalah Dick Grayson. Nah, apakah artinya? Di sinilah kita belajar bahwa kita harus mempunyai orang-orang dekat, yang bisa terus melanjutkan apa yang telah kita mulai.

 

Prinsip pengkaderan yang dilakukan oleh Batman adalah prinsip mengajarkan, selain itu juga membagikan ilmu serta mensharingka pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Dalam hal ini, tokoh Batmanpun dengan luar biasa mengajarkan  kepada kita untuk tidak menjadi pelit ilmu serta tidak menjadi pribadi yang egois.

 

Kelima, miliki sebuah tujuan yang menggerakkan. Kalau diperhatikan, munculnya tokoh Batman adalah dikarenakan adanya tujuan yang menggerakan dirinya (compelling reason and compelling goal). Ingatlah, tokoh Batman muncul bukan sekadar sok-sokan ataupun karena si tokoh utamanya, milyuner Bruce Wayne mencari sensasi.

 

Namun, figur Batman dimulai dengan sebuah tujuan yang amat mulia yakni membasmi kejahatan di muka bumi. Dan kita tahu, tujuan semacam ini tidak akan pernah ada selesai-selesainya, tetapi itulah yang menggerakkan tokoh Batman terus-menerus.

 

Jika dikembalikan kepada kehidupan kita, bolehlah kita bertanya pada pribadi kita masing-masing: Apakah yang menggerakkan hidupmu? Apa tujuan mulia yang ingin Anda capai daripada sekedar mencari uang, mencari popularitas atau mencari kemenangan? Intinya, Batman mengajarkan milikilah sesuatu yang lebih mulia yang menggerakkan diri kita!

 

Pelajaran Ekstra

 

Sebagai tambahan ekstra, sebenarnya ada pula pebelajaran menarik dri tokoh Batman dimana ia menjadikan masa lalunya  sebagai motivasi positif dalam hidupnya. Tahukah Anda, dalam kisah awalnya diceritakan Bruce Wayne kecil, yang nantinya akan menjadi Batman, kehilangan orang tuanya.

 

Bahkan tidak tanggung-tanggung, Batman sendiri menyasikan bagaimana kedua orang tuanya Dr Thomas Wayne serta Martha, tewas ditembak penjahat. Ini menimbulkan trauma berkepanjangan dalam hidupnya. Namun, sejak itu pula, Bruce Wayne mulai berlatih dan berusaha tampil untuk membasmi kejahatan. Dan sempat dilatih oleh seorang tokoh bernama Ras A Gul.

 

Padahal, kalau kita perhatikan, Batman bisa saja berubah menjadi penjahat yang sangat sadis. Namun, menariknya dikisahkan bagaimana akhirnya dari Bruce Wayne muncullah tokoh Batman yang memilih menjadi tokoh superhero, membasmi kejahatan, bahkan Batman sendiri digambarkan menolak menggunakan pistol untuk menghadapi musuh-musuhnya.

 

Sekali lagi, di pelajaran ekstra ini, Batman mengajarkan bahwa kejahatan tidak harus dibalas dengan kejahatan.  Meskipun punya masa lalu yang tidak mennangkan, kita sebenarnya bisa membuat pilihan yang lebih baik. Atau, lakukanlah sesuatu yang disebut sebagai balas dendam positif. Yakni membalas sesuatu hal buruk di masa lalu dengan sesuatu yang lebih baik.

 

So, semoga hari ini kita bisa terinspirasi oleh tokoh Batman, yang bukan saja menginspirasi jutaan anak-anak di dunia dengan aksi membasmi kejahatannya, tetapi justru yang terpenting, memotivasi dan menginspirasi kita menjadi pribadi yang semakin luar biasa! (msb)

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Anthony Dio Martin

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper