Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menelusuri Kekayaan Rp99 Triliun Miliarder Pendiri FedEx, Fred Smith, yang Tutup Usia

Melihat sumber kekayaan US$6miliar atau sekitar Rp99 triliun milik Fred Smith, pendiri FedEx yang meninggal dunia, Sabtu (21/6/2025).
Pendiri FedEx Frederick W. Smith di World Economic Forum (WEF) di Davos, 25 Januari 2007./Reuters-Pascal Lauener
Pendiri FedEx Frederick W. Smith di World Economic Forum (WEF) di Davos, 25 Januari 2007./Reuters-Pascal Lauener

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan ekspedisi logistik terbesar di dunia, FedEx kehilangan pendirinya, Frederick W. Smith, yang meninggal pada Sabtu (21/6/2025) di usia 80 tahun.

Kematiannya diumumkan oleh FedEx dalam sebuah pernyataan meski tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Tak hanya sebagai pebisnis, Smith juga dikenal karena kariernya yang panjang, memiliki pengaruh yang cukup besar baik di bidang bisnis maupun politik. 

Dia bahkan menjalin hubungan dekat dengan presiden dan kandidat presiden, termasuk George W. Bush dan John McCain, serta anggota Kongres AS karena menjadi pionir untuk perdagangan minim hambatan. 

Profil Frederick W. Smith

Smith, merupakan seorang CEO dan pengusaha Amerika. Pria kelahiran Mississippi, AS pada 11 Agustus 1944 itu telah menerbangkan pesawat saat remaja dan kemudian bertugas dua kali di Vietnam sebagai pilot Korps Marinir. 

Dia dibesarkan di Memphis. Ayahnya, James (yang juga dipanggil Fred), mengelola jaringan restoran bernama Toddle House, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Dixie Greyhound Lines, dikenal sebagai Raja Bus dari Selatan. 

Lantaran kesehatannya menurun setelah serangan jantung, James meninggal saat putranya baru berusia 4 tahun. Fred kemudian dibesarkan oleh ibunya, Sally Smith, yang kemudian menikah dengan Fred Hook, seorang perwira angkatan udara.

Smith mendirikan Federal Express dengan warisannya sebesar US$4 juta, atau bernilai sekitar US$23 juta saat ini pada 1971. 

FedEx dicetuskan dalam sebuah makalah yang ditulis oleh Smith saat menjadi mahasiswa di Universitas Yale pada 1965. Dia berpendapat bahwa ekonomi yang semakin terotomatisasi akan bergantung pada pengiriman paket-paket kecil yang berisi komponen komputer dari pintu ke pintu yang cepat dan dapat diandalkan. Namun, dia justru mendapat nilai C.

Dia mendasarkan penyortiran paket di Memphis, tempat dia menemukan hanggar pesawat yang tidak terpakai. Dia menerbangkan pesawatnya di malam hari, saat langit relatif kosong.

Sebagai hal baru pada saat itu, sistem hub akhirnya diadopsi di seluruh industri angkutan udara.

Tonggak sejarah lain dalam karier Smith termasuk mengadopsi kode batang pada kemasan dari ritel, mengalahkan pesaing seperti Emery Worldwide, dan menutup layanan pengiriman dokumen yang tidak berhasil, Zapmail, sebelum layanan tersebut dibanjiri email. 

Saat ini, FedEx mempekerjakan lebih dari setengah juta orang dan mengoperasikan armada pesawat kargo terbesar di dunia. Pada hari biasa, perusahaan tersebut mengirimkan lebih dari 16 juta paket ke sekitar 220 negara dan wilayah.

Seperti Google, FedEx menciptakan layanan baru yang dianggap sangat penting sehingga nama perusahaan tersebut kini menjadi kata kerja yang dikenal luas.

Kekayaan Fred Smith

Memiliki kekayaan bersih sebesar US$6 miliar atau sekitar Rp99 triliun, menurut Celebrity Net Worth, Smith mengumpulkan US$91 juta dalam modal ventura. Bisnis tersebut melayani 25 kota AS dengan 14 jet pada 1973. 

Smith sendiri memperoleh total kompensasi sebesar US$10,4 juta saat dia menjadi CEO pada 2008. Angka tersebut termasuk gaji pokok sebesar US$1,4 juta, bonus tunai sebesar $2,7 juta, dan opsi yang diberikan sebesar US$5,5 juta. 

Dia memperoleh lebih dari US$7,7 juta dalam gaji pada 2009. Smith kemudian mengundurkan diri sebagai CEO pada Maret 2022 dan menjadi ketua eksekutif Raj Subramaniam menjadi penggantinya.

Smith, juga merupakan salah satu pemilik NFL's Washington Commanders. Dia juga bekerja di dewan direksi perusahaan seperti Mayo Foundation dan St. Jude Children's Research Hospital. 

Dia dilantik ke dalam Aviation Hall of Fame dan dilaporkan ditawari pekerjaan sebagai Menteri Pertahanan AS setelah Bush terpilih, tetapi dia menolaknya.

Kritik Kebijakan Trump

Smith sempat mengkritik kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump. Namun keduanya menemukan banyak hal lain yang dapat disetujui. 

The Times melaporkan bahwa, berkat pemotongan pajak perusahaan yang ditandatangani Trump menjadi undang-undang, yang telah diperjuangkan FedEx, tagihan pajak perusahaan turun menjadi nol, dari US$1,5 miliar. 

Smith mengatakan bahwa bisnis seperti FedEx akan menanggapi keuntungan tak terduga tersebut dengan investasi baru yang besar. Namun langkah FedEx masih mengurangi belanja modalnya dan meningkatkan pengeluarannya untuk pembelian kembali saham.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper