Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerajaan Bisnis Crazy Rich Anthoni Salim yang Jadi Orang Terkaya Ke-4 di Indonesia

Anthoni Salim, orang terkaya ke-4 di Indonesia, memiliki kekayaan US$17,8 miliar. Bisnisnya meliputi saham di Indofood, Amman Mineral, dan Indoritel.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa (LB) di Jakarta. Bisnis
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa (LB) di Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Anthoni Salim bergerak naik ke posisi keempat orang terkaya di Indonesia versi Bloomberg Billionaires Index. 

Konglomerat yang namanya sudah tak asing lagi ini, kini terpantau memiliki kekayaan US$17,8 miliar atau sekitar Rp291,63 triliun, alias menjadi orang terkaya nomor 131 di dunia. 

Dilansir Bloomberg, Anthoni Salim adalah putra bungsu Liem Sioe Liong, imigran dari China yang kemudian mengadopsi nama Soedono Salim. Dia berhasil membangun bisnis keluarga setelah memenangkan lisensi, waralaba, dan konsesi dari mantan Presiden Suharto, termasuk monopoli untuk mengimpor, menggiling, dan mendistribusikan tepung.

Anthoni yang lahir di Kudus, Jawa Tengah, bergabung dengan bisnis keluarga pada tahun 1972 setelah lulus kuliah. 20 tahun kemudian, Liem menunjuk putranya sebagai CEO Salim Group, yang kemudian bertransformasi dari sebuah perusahaan dagang menjadi konglomerat.

Sebelum krisis keuangan Asia pada tahun 1997, Salim Group memiliki bank swasta terbesar di Indonesia, pabrik semen terbesar di Indonesia, pabrik tepung terigu, dan bisnis-bisnis di bidang manufaktur mobil, penyiaran TV, dan petrokimia. 

Setelah bertahun-tahun berutang besar dalam dolar, anjloknya rupiah selama krisis menghancurkan kerajaan keluarga tersebut, terlebih masyarakat banyak mencurahkan amarah kepada para taipan yang memiliki koneksi politik pada tahun 1998. 

Massa membakar dan menjarah rumah keluarga Anthoni di Jakarta dan memaksa dia dan ayahnya melarikan diri ke Singapura. Sebulan setelah Soeharto lengser, dia kembali ke Jakarta dan menyerahkan kendali Bank Central Asia kepada pemerintah. 

Pada 1999, Salim Group menjual 40 persen saham Indofood, produsen mi instan terbesar di Indonesia, kepada First Pacific, perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong yang kini juga mereka kendalikan. Grup tersebut kemudian melunasi utangnya hampir lima tahun kemudian.

Gurita Bisnis Anthoni Salim

Mengutip Bloomberg, mayoritas kekayaan Anthoni Salim berasal dari kepemilikan saham di berbagai perusahaan publik, termasuk perusahaan investasi First Pacific yang berbasis di Hong Kong dan Indoritel Makmur Internasional, yang berfokus pada industri konsumen dan ritel di Indonesia.

Aset terbesar Salim tetap bersumber dari sahamnya di PT Amman Mineral Internasional yang dipegangnya melalui PT Sumber Gemilang dan PT Pesona Sukses. Dia memiliki 24% saham PT Sumber Gemilang Persada, yang memegang 32% saham Amman. Dia juga memiliki 100% saham PT Persona Sukses, yang memegang 6,5% saham Amman.

Salim juga menguasai 45% saham First Pacific, yang memiliki saham di Indofood Sukses Makmur, produsen mi instan terbesar di Indonesia. Salim memegang saham tersebut secara langsung dan melalui perusahaan induk.

Dia juga memiliki 45% saham Indoritel Makmur, yang investasinya meliputi Indomaret, operator minimarket Indonesia, dan Fastood Indonesia, yang memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan restoran KFC.

Aset publik Salim lainnya termasuk 73% saham di Gallant Venture, yang mengembangkan kawasan industri dan resor di Indonesia, 26% saham di Bumi Resources dan 27% saham di Bank Ina.

Dia membeli perusahaan pengolah sayuran China Minzhong Food pada tahun 2016, dalam sebuah kesepakatan yang memberi nilai perusahaan sebesar S$786 juta, sebelum menghapus pencatatannya dari bursa saham Singapura. Perusahaan ini dinilai berdasarkan harga transaksi.

Salim tidak menanggapi permintaan email Bloomberg untuk mengomentari kekayaan bersihnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro