JAKARTA: Yoshimura Japan Co. Ltd dapat menjadi contoh konsep monozukuri bagi para pelaku industri di Tanah Air yang ingin mengembangkan usaha mereka sesuai kebutuhan perkembangan zaman.
Presiden Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel mengungkapkan perusahaan didorong untuk terus berupaya memberikan bekal pengetahuan teknologi bagi para karyawannya dan menanamkan konsep monozukuri sehingga dapat menjadi semangat untuk menghasilkan produk-produk unggulan bagi masyarakat di Tanah Air.
“Monozukuri ini merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan Jepang dalam membangun ekonomi dan masyarakatnya setelah Perang Dunia II,” ujarnya pada acara 2nd Seminar Series of Monozukuri “The Success Story of Yoshimura”, Kamis (27/9/2012).
Acara yang diselenggarakan oleh PPIJ bekerjasama dengan Yayasan Matsushita Gobel dan JETRO tersebut dibuka oleh Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Syarif Hassan.
Menurut Rachmat, semangat monozukuri yang dimiliki generasi Yoshimura yang semula hanya berupa usaha perbengkelan kecil menjadi raksasa produsen komponen sepeda motor di bawah bendera Yoshimura Japan Co. Ltd.
Monozukuri, tuturnya, merupakan sebuah semangat untuk mencipta dan memproduksi produk-produk berkualitas serta secara terus menerus berusaha menyempurnakan proses dan sistem produksinya.
Saat ini, lanjutnya, produk Yoshimura diakui kualitasnya di seluruh dunia dapat menjadi teladan untuk mengembangkan industri di dalam negeri.
Fujio Yoshimura, Presiden Direktur Yoshimura Japan Co. Ltd, mengungkapkan tiga hal penting yang harus diutamakan bagi setiap pengusaha, yakni detail produk yang menentukan kualitas, sikap untuk selalu ingin menjadi juara dalam setiap kompetisi dan kualitas produk yang harus dijaga walaupun saat terjadi krisis.
"Setiap praktisi yang menekuni usahanya secara turun-temurun diharapkan dapat memahami jiwa monozukuri seutuhnya," ujarnya.
Yoshimura, yang terkenal dengan julukan Pop Yoshimura, adalah spesialis di bidang pembuat suku cadang motor balap (racing) dari Jepang. Perusahaan yang berdiri sejak 1954 itu didirikan oleh Hideo Yoshimura, ayah Fujio, yang keahlian awalnya adalah engineer pesawat terbang.
Hideo kemudian dijuluki Pop Yoshimuri ketika masuk ke industri suku cadang balap motor, dan produknmya digunakan banyak merk motor Jepang mulai dari Suzuki, Honda, Yamaha dan merk lainnya. Kini perusahaan itu dikelola oleh generasi kedua di bawah Fujio.(faa)
