Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ACHMAD S. SOFWAN: Belanja TI Tidak Akan Turun

NUSA DUA: Fujitsu adalah salah satu perusahaan solusi teknologi informasi terbesar di dunia.

NUSA DUA: Fujitsu adalah salah satu perusahaan solusi teknologi informasi terbesar di dunia.

Di Indonesia, PT Fujitsu Indonesia mengklaim berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan 25% selama 2012, melampaui pertumbuhan belanja TI Indonesia yang diperkirakan 16,9% tahun ini.Untuk tahu lebih lanjut tentang strategi perusahaan asal Jepang itu, Bisnis bersama sejumlah wartawan mewawancarai Achmad S. Sofwan, Presiden Direktur PT Fujitsu Indonesia, di sela-sela media gathering di Nusa Dua, Bali. Berikut petikannya.Bagaimana prediksi Anda tentang pasar TI Indonesia?Para analis memperkirakan tahun depan masih ada pertumbuhan belanja TI antara 15% dan 16%.

Sekitar 60% CIO [chief information officer] juga memperkirakan belanja TI di Indonesia akan terus tumbuh.Faktor-faktor apa yang akan mendorong belanja TI?Ada banyak hal. Produk TI itu akan ada umur pemakaian, misalnya 3 tahun-5 tahun. Ini bukan umur yang dilihat dari segi financial accounting ya.

Komputer yang kita beli 3 tahun lalu kan sudah ketinggalan dan kinerjanya semakin rendah.Biaya perawatan juga makin mahal. Jadi, lebih murah kalau beli yang baru. Kerjanya jauh lebih cepat, dan ada garansi misalnya 3 tahun sehingga tidak mengeluarkan biaya pemeliharaan.Selain itu, kebutuhan juga naik. TI kan harus memberi value bagi perusahaan.Itu adalah beberapa faktor yang akan mendorong belanja TI.

Faktor lainnya adalah ekonomi kita yang terus tumbuh, muncul banyak perusahaan baru, dan banyak perusahaan yang berkembang.Bagaimana target Fujitsu di Indonesia untuk tahun depan?Target kami konservatif yakni pertumbuhan pendapatan sekitar 17%. Kami mengantisipasi dampak dari krisis global serta impact dari 2014 [Pemilu].Nilainya saya tidak boleh sampaikan karena konsolidasi di pusat [Jepang].Salah satu andalan Fujitsu adalah cloud computing, bagaimana strategi terkait dengan komputasi awan itu?Saat ini sudah ada perkembangan di konsumen dari awareness ke understanding.Jadi saya yakin pasarnya akan berkembang. Cuma berkembangnya di bagian mana, apakah sebagai infrastructure as as service atau software as a service.

Para analis menyatakan cloud computing akan berkembang ke arah software as a service.Peranti lunak untuk melayani pelanggan juga di cloud. Jadi trendnya mengarah ke software as a cloud. Aplikasi yang core biasanya belum diserahkan ke cloud.Orang masih coba-coba dulu.Bagaimana pemanfaatannya untuk usaha kecil menengah?Salah satu keunggulan cloud untuk UKM kan soal efisiensi. Ini bisa mengurangi belanja modal menjadi belanja operasi.Perusahaan riset dunia juga melihat bahwa SME [small medium enterprise] akan menjadi pemakai jasa cloud, sedangkan perusahaan besar membuat private cloud.UKM akan menjadi pasar yang menarik. Seharusnya biaya UKM untuk menggunakan cloud itu murah. E-mail Yahoo dan Google itu kan cloud, dan murah.Apa bedanya web based dengan cloud computing?Yang paling membedakan adalah sistem charging-nya. Kalau masih fixed bulanan biaya sekian, itu bukan cloud melainkan web based.Sebenarnya cloud bukan teknologi baru, melainkan cara pemakaiannya baru, yaitu bisa on demand, sesuai kebutuhan.Pengenaan biaya atau charging bergantung pada penggunaan. Sebelum era cloud semua fixed. Sekarang yang paling membedakan adalah business model-nya atau charging modelnya.Kalau dikaitkan dengan belanja modal, peralihan dari capex ke opex bukankah orang tetap saja membeli perangkat? Bagaimana pengaruhnya terhadap belanja industri secara keseluruhan?Dalam jangka pendek efeknya terhadap belanja justru turun. Misalnya semula sebuah perusahaan melakukan belanja TI sendiri sekian besar.

Setelah memakai cloud, belanja jangka pendeknya berkurang. Semula harus beli server Rp100 juta, misalnya.Dengan cloud hanya bayar Rp2 juta se bulan. Akan tetapi, dalam jangka panjang, dengan makin murahnya penggunaan, jumlah penggunanya meningkat.Semula hanya 2.000 perusahaan yang bisa memanfaatkan, meningkat jadi 10.000 atau 20.000 perusahaan.Misalnya, jika semula aplikasi hanya untuk akunting, lalu karena murah menjadi meluas ke pelayanan pelanggan, ticketing, dan sebagainya. Itu sebabnya dalam jangka panjang belanja TI tidak akan turun.Fujitsu bergerak di berbagai bidang teknologi informasi. Apakah hal ini justru tidak menjadi hambatan dalam persaingan karena tidak spesifik di bidang tertentu seperti aplikasi?Dalam hal-hal tertentu kami fokus juga. Misalnya untuk aplikasi, kami fokus menggarap pasar manufacturing, perbankan, dan telekomunikasi.Kami punya beberapa line of business yang masingmasing merupakan spesialis di bidangnya.Jadi hal itu bukan hambatan.   (ra) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper