Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT MANAJEMEN: Gunakan Akal Sehat

---"Seribu kali lebih baik untuk memiliki akal sehat tanpa pendidikan, dibandingkan dengan memiliki pendidikan tanpa akal sehat."" Akal sehat adalah kegeniusan manusia "( Johann Wolfgang von Goethe ).Perdebatan publik mengenai wacana pemindahan Ibu Kota

---"Seribu kali lebih baik untuk memiliki akal sehat tanpa pendidikan, dibandingkan dengan memiliki pendidikan tanpa akal sehat."

" Akal sehat adalah kegeniusan manusia "
( Johann Wolfgang von Goethe ).

Perdebatan publik mengenai wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke tempat lain terus berlangsung. Wacana itu adalah wacana yang sejak zaman Belanda pun - tahun 1850 an - sudah muncul.

Di masa merdeka, Bung Karno berwacana memindahkan Ibu Kota ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pak Harto menghendaki Ibu Kota pindah ke Jonggol. Dalam praktiknya, hingga kini, wacana itu tinggal wacana. Tindakan paling berarti, yang sudah terjadi adalah penggeseran letak Ibu Kota lama (Batavia) ke wilayah Weltevreden (Monas, sekarang).

Baik pihak yang pro pemindahan maupun yang kontra, mempunyai argumen-argumen masing-masing. Salah satu argumen menarik adalah argumen kontra pemindahan yang mengatakan, "Masalahnya bukan di mana letak Ibu Kota, tetapi bagaimana manusianya memperlakukan kotanya ".

Yang pro pemindahan berargumen, salah satunya, Indonesia membutuhkan suatu Ibu Kota negara yang lebih rapi, lebih tertata dibandingkan dengan Jakarta sekarang yang carut-marut ini.  Siapa benar, siapa salah?

Seorang kawan, yang  sudah malang-melintang menjadi profesional selama puluhan tahun, punya hobi berpindah-pindah tempat kerja. Jumlah perusahaan yang dia singgahi dalam kurun waktu hampir 30 tahun sekitar 10 an perusahaan.

Alasan berpindah-pindah bervariasi. Kadang soal atmosfir kerja, pernah soal remunerasi yang tidak kompetitif, kadang soal karier yang tidak jelas. Pendek kata, julukan sebagai " kutu loncat " pun layak disandangnya.

Cara berpikir The other grass always greener ( rumput tetangga selalu nampak lebih hijau ), terjadi dalam pelbagai bidang, termasuk dalam kehidupan manajemen.

Dalam  manajemen (termasuk manajemen pemerintahan dan bisnis), sering terjadi, bila timbul suatu masalah, atau suatu kemandekan dalam proses manajemen kerja, terjadi gaya yang sama, "berpindah ke rumput tetangga."

Bila timbul masalah, dibentuk organisasi baru, ataupun aturan-aturan baru. Kesemuanya diharapkan bisa memperlancar proses manajemen. Namun ternyata yang terjadi sebaliknya.
Fungsi-fungsi organisasi bertumpang tindih, dan rimba belantara aturan menjadi makin ruwet. Padahal acapkali masalah utamanya adalah sekadar soal eksekusi.

Dalam kehidupan pernikahan, beberapa kawan ada yang menjalani kehidupan kawin dan bercerai, kemudian kawin lagi, berulang hingga beberapa kali. Sebab-musabab untuk berganti-ganti pasangan itu bervariasi, tak mudah merumuskannya secara sederhana.

Mungkin pandangan beberapa pesohor ini bisa mewakili soal itu: "Seorang pria yang jatuh cinta tidak akan sempurna sampai saatnya ia menikah. Nah, pada saat itulah tamat riwayatnya," ujar Zsa Zsa Gabor, bintang film seksi, kala itu.

"Masalahnya adalah beberapa wanita gampang terlalu gembira mengenai sesuatu yang tidak ada, dan kemudian menikahinya," ujar Cher, penyanyi dan bintang film mantan istri penyanyi Sonny Bono.

Pernyataan-pernyataan itu mencuatkan pandangan, ternyata, tidak selalu benar bahwa rumput tetangga itu selalu lebih hijau. Berpindah adalah bagian dari proses perubahan yang merupakan hal yang alami.

Perubahan

Sementara, perubahan adalah satu-satunya hal yang pasti dan tetap di dunia ini. Dengan tujuan untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik, perubahan (termasuk perpindah-pindahan) harus dilakukan dengan perhitungan yang layak dan berlandaskan pada akal sehat ( common sense ).

Pengertian umum dalam pelbagai ensiklopedia mendefinisikan akal sehat sebagai penilaian yang prudent (cermat dengan penuh kehati-hatian) berdasarkan suatu gambaran yang sederhana mengenai suatu situasi atau fakta. Atau, akal sehat adalah  kemampuan alamiah untuk membuat suatu judgement.

"Seribu kali lebih baik untuk memiliki akal sehat tanpa pendidikan, dibandingkan dengan memiliki pendidikan tanpa akal sehat," ujar Robert Green Ingersol, seorang veteran Perang Sipil Amerika yang paling disegani.

Sementara Sir William Osler, seorang profesor kesehatan dari Kanada, yang namanya kemudian diabadikan sebagai William Osler Health System, institusi rumah sakit terbesar di Kanada mengatakan sabun, air dan akal sehat adalah disinfectants (pembunuh kuman) terbaik.

Atau ucapan dari Helen Gurley Brown, seorang penulis, penerbit, pengusaha wanita dan Chief Editor majalah Cosmopolitan. "Keberhasilan saya bukan karena kehebatan inteligensia saya, tetapi lebih karena  akal sehat saya."

Menggunakan akal sehat dalam mengarungi gejolak kehidupan adalah hal yang sangat dipujikan. Sebaliknya, menisbikan, atau bahkan mengabaikan akal sehat adalah awal dari pelbagai kemudaratan dan  kesia-siaan. Peter Drucker mengatakan tidak ada yang begitu tak berguna, selain melakukan sesuatu hal secara efisien, yang seharusnya tidak perlu dilakukan sama sekali.

Sebagai penutup, tersebutlah suatu kisah, malam itu dalam cuaca terang  bulan purnama, di suatu kompleks perumahan yang sedang mendapat giliran pemadaman listrik, tersebutlah si Badu,  dalam kegelapan, mengais-ais dengan pelan-pelan dan teliti segala benda  di seputar halaman rumahnya.

Nampaknya ia sedang mencari sesuatu. Seorang tetangga rumahnya yang kebetulan melihat kegiatan itu, bertanya, " Sedang mencari apa Pak?" Si Badu menjawab, " Mencari cincin saya ". Si tetangga berusaha membantu, " Seingat Bapak, tadi cincin itu jatuh di mana ?" "Di dalam rumah, di ruang tamu," sahut Badu. " Loh, kenapa mencarinya di luar rumah ? ", si tetangga heran. " Ya lah, di sini kan terang," Badu menukas.
              
                 
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia (Asperkindo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Editor : Others
Sumber : Pongki Pamungkas
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper