BISNIS.COM, JAKARTA--Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dinilai belum sepenuhnya memahami manfaat media sosial sebagai alat untuk mendorong perkembangan bisnisnya.
Head of Digital Marketing PT Bakrie Telecom Tbk Hilal Achmad menyatakan meski pengguna media sosial di Indonesia tergolong tinggi, butuh waktu untuk melakukan edukasi tentang manfaatnya bagi bisnis.
"Selama ini penggunaan media sosial untuk bisnis belum efektif karena adanya keterbatasan pengetahuan," katanya kepada Bisnis usai Talkshow Social Media for UKM, Sabtu (23/3/2013).
Menurutnya, pelaku UKM harus menumbuhkan keinginan untuk belajar. Selain itu dia berharap pemerintah membantu mengarahkan agar UKM lebih melek terhadap media sosial.
"Selama ini pemerintah lebih mengarahkan [bisnis] ke toko online," ujarnya. Padahal dia menilai media sosial merupakan media promosi yang murah.
Merek-merek besar telah memanfaatkan media sosial hingga mengeluarkan dana khusus untuk mengurusnya.
CEO PT Dipa Mitra Cyber Ivan Dipa mengatakan selama ini program pemerintah masih berjalan sendiri-sendiri. Padahal, mereka yang menangani bidang informatika misalnya, dapat bersinergi dengan yang berwenang terhadap koperasi dan UKM.
"UKM harus melek bahwa ada peluang di media sosial, tidak hanya toko konvensional yang dimanfaatkan," katanya.
Menurutnya pelaku UKM masih menganggap media sosial adalah sesuatu yang rumit.
"Butuh inisiatif dari mereka untuk belajar," tambahnya.
Dia menyebutkan, UKM yang sudah melek terhadap media sosial Twitter mayoritas berada di kota besar sedangkan UKM yang memanfaatkan Facebook tersebar di berbagai daerah.
Sumber: Tisyrin Naufalty Tsani