BISNIS.COM, MALANG—Industri pengolahan bahan pangan di Indonesia masih berkutat dengan masalah kurangnya pasokan bahan baku berkualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
Namun, pangan tetap menjadi bisnis yang menarik karena menyangkut ketahanan pangan (food security).
Persoalannya, kurangnya pasokan bahan baku salah satu yang menghambat keberlanjutan ketersediaan pangan tersebut.
Berkaitan dengan itu, Bisnis mewawancarai Anton Apriyantono, Direktur Utama PT TPS Foods, perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan pangan, di sela-sela acara peringatan setahun PISAgro yang digelar di Malang, Rabu (29/5/2013).
Apakah kesulitan mendapat bahan baku akan menghambat industri?
Sudah pasti, masalah sulitnya ketersediaan bahan baku dengan kualitas sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan menjadi faktor menghambat perkembangan perusahaan itu sendiri.
Solusinya seperti apa?
Kuncinya adalah adanya kemitraan yang baik antara perusahaan dan petani.
Kemitraan yang dimaksud berupa kemitraan yang sama-sama menguntungkan antara kedua belah pihak, karena antara perusahaan dan petani itu sama-sama saling membutuhkan.
Prinsip inilah yang harus dipegang.
Bagaimana dengan PT TPS Foods Tbk?
Sudah pasti sama, Perhatian kami adalah tersedianya bahan baku dalam hal ini gabah dari petani yang memiliki kualitas yang sesuai dengan yang kami [perusahaan] inginkan.
Dalam rangka itu, kami kini juga fokus melakukan kemitraan dengan petani.
Sebelumnya kami sudah bermitra dengan para pengepul. Kini kami masuk langsung ke petaninya.
Kemitraan ini seperti apa?
Kemitraan di sini, intinya adalah kami memberikan pembinaan kepada petani.
Tujuan akhirnya adalah peningkatan produksi petani itu sendiri dengan kualitas yang terjaga.
Sejauh mana kemitraan tersebut berjalan?
Ya saat ini belum besar, Perusahaan sendiri sudah memiliki program mengenai kemitraan ini, selain itu PT TPS Foods Tbk, juga bekerja sama dengan PISAgro.
PISAgro adalah kemitraan publik swasta yang bertujuan mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi ketahanan pangan Nasional.
Ke depan, kami merencanakan ada lebih banyak lagi skema kemitraan dengan petani, baik dalam konteks yang sejenis PISAgro, ataupun juga program perusahaan sendiri. (ra)
