Kesulitan kesekian –jika diurut ke dalam bentuk nomor atau jumlah—yang kerap dihadapi oleh para calon entrepreneur adalah bagaimana meyakinkan mitra Bisnis? Lantaran, tidak mudah. Terlebih jika sudah berkaitan dengan jumlah uang. Itu mengapa bank pun tidak mudah mengucurkan pinjaman.
Aspek kehati-hatian menyalurkan dana, penyertaan modal atau pinjaman, bukan hal aneh. Siapa pun orang, dia tidak ingin, uangnya hilang sia-sia. Terlebih banyaknya kasus investasi bodong alias penipuan dengan alasan investasi menjanjikan.
Belajar dari Ciputra? Pilihan tepat. Bagaimana dia mampu meyakinkan para calon mitranya, sehingga dia mampu merealisasikan gagasannya. Dalam hal ini Pemerintah DKI Jakarta. Kisah sukses merealisasikan Taman Impian Jaya Ancol, mungkin salah satu kasus.
Dalam CiputraWays –yang dikutip Ciputraentrepreneurship-- , dia bercerita. “Saya datang kepada pemilik lahan itu dan saya katakana bahwa saya ingin bekerja sama dengan mereka. Saya ingin mengulang sukses Taman Impian Jaya Ancol dengan strategi berbeda…Ketika saya datang kepada Gubernur, saya tunjukkan manfaat Taman Wisata Terpadu bagi daerah,” kata Ciputra.
Taman Wisata raksasa itu, dalam visi Ciputra, akan memberikan multimanfaat yang tak berkesudahan. Skalanya yang demikian besar bukan saja menempatkannya sebagai proyek pelopor yang membanggakan daerah sekitarnya, tetapi juga untuk kepentingan negara.
Dengan mengemukakan ini, Ciputra menunjukkan cara seorang entrepreneur meyakinkan mitranya tentang manfaat yang bakal didapat-kannya dari sebuah proyek kerja sama. Para calon entrepreneur barangkali dapat memetik pelajaran ini.
Apa pun bisnis yang akan Anda geluti, langsung atau tidak, secara formal maupun tidak resmi, sesungguhnya Anda harus menjalin kemitraan. Entah itu dengan rekan bisnis, dengan pemasok, dengan kreditor, bahkan dengan pelanggan.
Kemitraan adalah bagian dari bisnis dan pelajaran dari Ciputra menunjukkan kemitraan itu harus dijalin. Dengan mengutamakan manfaat kepada kedua belah pihak dan dilaksanakan dengan komitmen penuh.