Kesuksesan tidak datang begitu saja. Seperti bintang jatuh dari langit. Ada proses, ada perjuangan. Bahkan kegagalan. Namun, proses itu, pada akhirnya mematangkan seseorang.
Proses yang memberikan pengalaman tidak ternilai membentuk orang tersebut menjadi bijak. Pengalaman guru yang berharga. Juga mengajarinya untuk terus belajar.
Begitulah kiat seorang entrepreneur sejati di mata Ciputra. “Entrepreneur juga manusia,” kata Pak Ci, dalam buku the Ciputra’s Way. Dia bercerita,”Setahu saya, Li Kha Sing [orang terkaya di Hong Kong dan Asia Timur. Menurut Majalh Forbes dia juga orang keturunan China terkaya di dunia], bukan orang jenius. Dia berhasil menjadi entrepreneur, baik di negerinya maupun di luar negeri.
Menjadi seorang entrepreneur menjadi seseorang yang tidak cepat puas. Namun, yang ingin mengetahui sesuatu lebih banyak lagi. Sampai dia dapat memahami dan mewujudkan sesuatu dari yang baru diketahuinya itu.
Bagi Ciputra, tidak boleh berhenti bekerja dan belajar demi menciptakan sesuatu yang lebih bernilai. Namun, bukan orang yang merasa paling pintar. Ciputra menjadi orang yang mau terus belajar. Terbuka dan mengakui orang lain.
Pesan itu dilatarbelakangi oleh kisah dirinya saat akan membangun mal di Solo. Dia meminta pendapat dua manajer: pemasaran dan operasi di perusahaan itu. Dia menilai konsep Ciputra masih dianggap kurang baik.
Setelah dibentuk tim yang menyertakan kedua manajer itu, akhirnya, terbentuklah konsep yang baik. “Saya senang. Mereka berhasil membuat satu konsep batu yang jauh lebih baik ,” kata Ciputra. Dia mengakui kehebatan orang lain. Seorang entrepreneur adalah adalah manusai pembelajar, tidak pernah berhenti belajar.