Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR VAKSIN DUNIA: Bio Farma Kuasai Dua Pertiga

BISNIS.COM, BANDUNG-- Perseroan Terbatas Bio Farma, satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, kini telah sanggup memenuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia dengan kualitas vaksin standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). "Kita harus bangga dengan Bio

BISNIS.COM, BANDUNG-- Perseroan Terbatas Bio Farma, satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, kini telah sanggup memenuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia dengan kualitas vaksin standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita harus bangga dengan Bio Farma yang telah mampu memenuhi dua pertiga dari kebutuhan vaksin dunia," kata pakar kesehatan umum dengan peminatan khusus vaksin Dr. Julitasari Sundoro pada seminar edukasi vaksin dengan tema "Vaksinasi Meningkatkan Kualitas Hidup Generasi Bangsa" di Bandung, Selasa (25/6/2013).

Julitasari mengemukakan bahwa sekitar 40%  dari produk Bio Farma digunakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, dan 60%  untuk kepentingan ekspor.

Dalam usianya yang ke-123 pada tahun ini, Bio Farma telah mengekspor vaksin ke 123 negara di dunia.

Ia juga menyatakan bangga bahwa dari 23 negara Islam penghasil vaksin, baru Indonesia (dalam hal ini PT Bio Farma) yang telah mendapatkan sertifikat prakualifikasi WHO untuk produk vaksin.

Prakualifikasi merupakan penilaian independen untuk kualitas, keamanan, dan keampuhan vaksin guna memastikan vaksin bisa dipakai untuk target penduduk serta untuk memenuhi kebutuhan program imuniasi.

Menurut Julitasari, vaksin dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita, terutama untuk pencegahan penyakit menular. Sebelum vaksin digunakan secara luas, terlebih dahulu dilakukan penelitian secara bertahap selama 10--15 tahun.

Awalnya vaksin dirancang oleh sekelompok ahli, lalu diujikan pada hewan percobaan, kemudian diuji pada manusia dari sisi keamanan, daya kekebalan, dan daya perlindungannya.

Vaksinasi atau imunisasi merupakan pencegahan yang spesifik, efisien, dan efektif terhadap penyakit menular dan berbahaya seperti tuberkulosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak, dan penyakit lainnya.

Sementara itu, pakar vaksin Bio Farma Novilia S. Bachtiar atas pertanyaan peserta seminar mengakui tidak adanya badan (organisasi) yang mempunyai kewenangan mengeluarkan sertifikasi kehalalan vaksin.

Akan tetapi, menurut Kepala Divisi Surveilans Bio Farma itu, sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mengemukakan bahwa vaksin polio itu halal, apalagi vaksin-vaksin lainnya. "Dengan demikian, berarti vaksin Bio Farma itu 'thoyib' (baik, red.) dan halal," kata Novilia.

Usai seminar, panitia mengumumkan Duta Muda Vaksin Bio Farma yang paling kreatif dalam mengomunikasikan pentingnya imunisasi. Juara pertama diraih oleh Tasya Stefany dari SMA 1 Sukabumi, juara kedua Ainani Tajriyani dari SMAN 1 Sindang Indramayu, dan juara ketiga Lina Marlina dari SMA Al-Furqon Sukabumi, sementara makalah favorit diraih oleh Siti Asianti Auzar dari SMA 7 Cirebon.

Dewan juri untuk acara tersebut adalah Aat Surya Safaat (wartawan senior, selaku ketua) dengan anggota Dr. Julitasari Sundoro (pakar kesehatan publik), Dr. Novilia S. Bachtiar (Kepala Divisi Surveilans Bio Farma), dan Rahman Rustan (Sekretaris Perusahaan Bio Farma).

Para Duta Muda Vaksin tersebut selanjutnya akan berpartispasi dalam membagi pengetahuannya, khususnya dalam mengedukasi dan menyosialisasikan imuniasasi di lingkungan sekolah, baik secara lisan maupun melalui tulisan. (Antara/msb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper