-- Untuk mewujudkan visi tentu diperlukan berbagai macam strategi. Yang dilakukan oleh Wiwiek D Santoso tak lain mereproduksi strategi yang pernah dilakukan oleh induk perusahaan.
Konsep kepemimpinan paling sederhana tetapi memiliki dampak luar biasa ternyata mudah untuk diformulasikan. Formulasi itu tak lain adalah vision, values dan courages. Pemimpin yang sukses apabila dia memiliki visi besar yang menggetarkan.
Untuk mencapai visi tersebut perilaku dirinya dan seluruh konstituennya digerakkan oleh nilai-nilai yang telah menjadi kesepakatan bersama. Semua hal ini akan menemukan hasil optimal apabila dalam diri sang pemimpin memiliki keberanian untuk menjalankan dan mengambil keputusan terhadap strategi organisasi yang telah ditetapkan. Visi, nilai-nilai dan keberanian, tiga hal ini yang membuat kepemimpinan memiliki spirit untuk meraih keberhasilan.
Tidak banyak pemimpin yang mempraktikkan dengan paripurna tiga formulasi kepemimpinan tersebut. Dari yang minoritas tersebut muncul nama Wiwiek D Santoso. Perjalanan karir wanita satu ini sungguh fenomenal. Dia memasuki dunia kerja yang didominasi oleh laki-laki.
Mula pertama dia berkarir sebagai Manager Keuangan pada salah satu perusahaan otomotif yang dimiliki PT Astra International Tbk. Sejak itu karirnya bertungkus-lumus di dunia otomotif yang kebetulan semua perusahaan otomotif itu di bawah bendera PT Astra International Tbk.
Setelah malang melintang sebagai direktur di perusahaan otomotif, PT Astra International Tbk meminta dirinya untuk berkarya di jalan tol. Alkisah PT Astra International melalui anak usahanya, PT Astratel menjadi pemegang saham mayoritas dari pengelolaan ruas jalan tol Tangerang-Merak. Sebagai pemegang saham mayoritas, PT Astratel memiliki hak untuk menempatkan CEO pada perusahaan tol ini. Ditunjuklah Wiwiek D Santoso sebagai CEO-nya dengan nama perusahaan PT Marga Mandalasakti (PT MMS).
Ketika menjadi pemimpin tertinggi PT MMS, Wiwiek D Santoso menghadapi tantangan berat. Tantangan pertama ada pada dirinya. Berlatar belakang pendidikan formal keuangan lalu suntuk menjalani bisnis otomotif, jelas dia tidak memiliki pengalaman sedikitpun tentang dunia jalan raya (tol).
Mulai dari aturannya, rimba industrinya, sampai soal teknis pekerjaan dia tidak berpengalaman. Bahkan dalam soal yang paling sederhana sekalipun – semen untuk konstruksi dan marka jalan – pengetahuan Wiwiek D Santoso dapat dikatakan nol.
Tantangan kedua, kondisi tol sepanjang Tangerang-Merak sendiri yang sangat memprihatinkan. Ruas jalan ini merupakan jalan tol dengan kondisi paling buruk dibanding dengan ruas jalan tol lainnya yang beroperasi di Indonesia. Konstruksinya jelek, ditandai dengan jalan yang penuh gelombang, marka jalan yang tidak teratur dan malam hari menjadi gelap karena minimnya penerangan.
Benar bahwa ruas jalan tol Tangerang-Merak merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan dua wilayah tersebut. Karena tidak ada alternatif jalan tol lain, mau tidak mau semua kendaraan harus melewati jalan tersebut. PT MMS menjadi perusahaan monopoli. Dalam konteks monopoli, apapun yang ditawarkan kepada konsumen pasti akan dipakai. Pun pelayanan ala kadarnya, tetap akan diterima konsumen.
Namun, hal itu bukan tradisi PT Astra International Tbk. Kualitas produk terbaik dan mutu pelayanan nomer satu menjadi keharusan yang tidak boleh dilanggarkan. Perintah perusahaan ini yang kemudian diemban oleh Wiwiek D Santoso. Dia harus mengubah kondisi jalan tol Tangerang-Merak menjadi bagus dan rapi. Pun pelayanan kepada konsumennya harus optimal dengan tingkat kepuasan yang naik berkelanjutan.
Tantang Karyawan
Formulasi kepemimpinan pertama berjuluk visi menjadi relevan untuk mengubah kondisi jalan tol Tangerang-Merak menjadi jauh lebih baik. Sebagai CEO, Wiwiek D Santoso menantang seluruh karyawan PT MMS untuk mewujudkan visi pada tahun 2020 yaitu “Menjadi perusahaan jalan tol dengan reputasi terbaik di Indonesia yang bertumbuh kembang secara berkelanjutan, dengan struktur keuangan yang kuat dan organisasi yang solid.”
Untuk mewujudkan visi tentu diperlukan berbagai macam strategi. Yang dilakukan oleh Wiwiek D Santoso tak lain mereproduksi strategi yang pernah dilakukan oleh induk perusahaan –PT Astra International Tbk- dengan penyesuaian di PT MMS.
Budaya perusahaan menjadi penting karena ia menjadi dasar bagi karyawan untuk berperilaku sehari-hari dalam bekerja ataupun menjalankan strategi yang telah ditetapkan perusahaan. Empat filosofi PT Astra International Tbk yang disebut dengan Catur Dharma menjadi landasan penyusunan budaya perusahaan.
Langkah berikut yang dilakukan Wiwiek D Santoso adalah membuat sistem yang sama dilakukan oleh perusahaan induk, dinamakan Astra Management System (AMS). Inti dari AMS adalah bagaimana melibatkan seluruh karyawan dalam mengaplikasikan metodologi manajemen dan mengelolanya serta memperbaiki terus menerus menyoal proses bisnis agar tercapai konsumen yang puas serta memenangkan kompetisi.
AMS telah terbukti membawa dampak signifikan dalam pencapaian kinerja di PT Astra International Tbk, ternyata berlaku juga pada PT MMS. Melalui AMS ini sistem dapat dibangun dengan solid pada tubuh PT MMS.
Formulasi kedua bernama nilai-nilai. Oleh Wiwiek D Santoso, nilai-nilai ini diterjemahkan menjadi “code of conduct” bagi seluruh karyawan yang kemudian disebut etika bisnis. Etika bisnis yang dikembangkan di PT MMS adalah Profesional – Etis – Terbuka – Inovatif, yang sering disingkat menjadi Positif.
Positif – sesuai dengan arti harafiahnya- adalah memandang sesuai dengan penuh optimis, ada harapan menuju kebaikan. Makna demikian ini yang ditekankan Wiwiek D Santoso kepada seluruh karyawan PT MMS bahwa jika bekerja dengan profesional, etis, terbuka dan inovatif harapan untuk jauh lebih maju terbuka lebar.
Karyawan profesional artinya dia bekerja secara etis dengan menjunjung nilai-nilai kebaikan universal. Sedangkan karyawan yang terbuka untuk menerima perubahan, dia menjadi karyawan yang kreatif dengan menghasilkan produk-produk maupun pelayanan inovatif.
Aplikasi nilai-nilai akan optimal bahkan hanya bisa berjalan apabila dimulai dari pemimpin tertingginya. Sebagai karyawan yang digodok dalam tradisi profesional PT Astra International Tbk, Wiwiek D Santoso memahami betul hakekat ini. Dia menjadi contoh peran dari nilai-nilai yang dikembangkan PT MMS. Profesional, etis, terbuka dan inovatif menjadi perilaku sehari-hari Wiwiek D Santoso. Dia menjadi pemimpin yang digerakkan oleh nilai-nilai.
Formulasi ketiga, keberanian, sudah sejak awal dimiliki oleh Wiwiek D Santoso. Bukankah latar belakang akademis pada ranah keuangan dan kemudian lama berkarir pada wilayah otomotif, lalu perusahaan menawari posisi tertinggi sebagai pengelola jalan tol membuktikan bahwa ia memiliki jiwa pemberani? Itulah Wiwiek D Santoso, CEO wanita bertangan midas yang mampu membawa PT MMS berkinerja cemerlang dengan mempraktikkan bisnis penuh etika.