Kita sering mendengar soal leadership. Namun, banyak definisi yang diperoleh. Pemikiran tentang leadership prinsipnya sama, tetapi bagaimana mewujdukan sehingga yang dipimpin melakukan itu yang mungkin terlihat rada berbeda-beda.
Kepemimpinan atau leadership ada yang mengatakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari managemen.
Ada juga yang menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh konsensus dan keikatan pada sasaran yang sama, melampaui syarat. Namun, yang paling hakiki dari leadership adalah leader yang driven dan passionate. Driven dalam artian berorientasi hasil dan mampu meyakinkan orang. Passionate dalam artian mampu menggerakkan orang-orang sehingga mereka mampu mencapai tujuan mereka.
Jika dia tidak mampu melakukan hal itu, dengan meninggalkan aspek otoriter, meeka masih dikategorikan manajer. Dr. Roeslan Abdulgani: Seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya : - Kelebihan dalam bidang ratio: Pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien.
Dan, dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan. - Kelebihan dalam bidang rohaniah: Pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak. -Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah: Dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang dipimpin. Namun, terpenting, pemimpin tahu apa itu nilai-nilai kepemimpinan.
Mereka juga menyadari pentingnya perilaku etis. Para pemimpin terbaik menunjukkan kedua hal itu --nilai dan etika mereka dalam gaya kepemimpinan mereka dan tindakan. Etika kepemimpinan Anda dan nilai-nilai harus terlihat….”…because you live them in your actions every single day. A lack of trust is a problem in many workplaces. If leaders never identified their values in these workplaces, the mistrust is understandable..” kata pakar human resources, Susan M. Heathfield. (ilustrasi: www.embercarriers.com)
Baca juga:Kiat Pemimpin Sukses, Miliki Visi Besar Menggetarkan