Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah warga Desa Suka Bakti Tambelang, Bekasi --beberapa kilometer dari Jakarta -- belum menikmati aliran listrik dari PLN.
Untuk mendapatkan listrik, warga di desa ini mengandalkan energi alternatif, terutama untuk penerangan yang menjadi kebutuhan utama di malam hari. Lampu solar (lampu baterai) atau lampu petromak (lampu minyak), menjadi pilihan. Namun, membuat mereka harus mengeluarkan dana tak sedikit untuk membelinya, dan belum tentu aman.
PT Energizer Indonesia, bekerjasama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dan lembaga nirlaba One Million Lights (OML) asal Amerika, membagikan lampu solar LED, melalui program Solar Light Power Distribution.
"Kami memberikan 1.200 unit lampu solar LED kepada 4.800 warga Desa Suka Wijaya, Desa Suka Maju, Desa Suka Rahayu, Desa Sukarapi, Desa Suka Bakti Tambelang, dan Desa Lambang," kata Vicky T. Mahmud, Manufacturing Director PT Energizer Indonesia, dalam rilisnya Jumat (23/8/2013).
Melalui bantuan ini, katanya, pihaknya ingin memberikan solusi penerangan alternatif yang aman dan sehat bagi masyarakat rural di beberapa kota di Indonesia. Terutama pada saat malam hari.
“Dengan bantuan lampu solar yang aman dan sehat ini masyarakat rural secara perlahan dapat beraktivas secara maksimal dan nyaman tanpa ada halangan. Ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat tersebut," tambahnya.
Sierra Fan dari OML menambahkan, penggunaan lampu minyak untuk penerangan, selain boros, juga berbahaya. Menurut informasi dari United Nations Development Program (UNDP), lampu minyak menjadi penyebab sekitar 1,5 juta kasus meninggal dunia karena terbakar dan penyakit pernafasan. Sebanyak 62 persen di antaranya, anak-anak.