Bisnis.com, JAKARTA - Sulitnya lulusan baru dalam memperoleh pekerjaan lebih banyak disebabkan calon tenaga kerja tersebut tidak mengenal diri, pekerjaan, dan perusahaan yang dilamar.
Hal itu menyebabkan ada perbedaan antara yang dibutuhkan perusahaan dengan kemampuan calon pekerja tersebut.
Kandidat calon tenaga kerja itu bersaing mendapatkan pekerjaan. Penerimaan kandidat satu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh nilai indek prestasi di perguruan tinggi saja, namun juga dilengkapi dengan hasil tes psikotes.
“Kelemahan utama kanditat itu disebabkan karena tidak mengenal diri, pekerjaan, dan perusahaan yang dilamar, sehingga terjadi perpedaan antara yang dibutuhkan perusahaan dan kemampuan kandidat,” kata psikolog A. Kasandra Putranto yang juga pendiri Kasandra & Associates kepada Kabar24.com, Kamis (26/9/2013).
Untuk itu, diperlukan pengenalan kemampuan diri sendiri, mengenal dan mendalami tentang pekerjaan dan perusahaan yang dilamar, sehingga cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yang dilamar.
Kandidat, katanya, sering memaksakan diri yang penting asal diterima. Sementara itu perusahaan tidak akan menerima karyawan yang tidak memiliki kualifikasi pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan.
Selain tes wawancara, juga ada tes psikotes tertulis. Tip-tips untuk menghadapi tes psikotes yang tertulis, kata Kasandara, perlu tidur yang cukup, makan yang sehat, dan dengarkan instruksi.