Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suvenir APEC: Dari Semak-semak Jadi Cenderamata

Bisnis.com, BADUNG-Hari ini, Selasa (8/10/2013) para pemimpin ekonomi APEC mengakhiri konferensi di Nusa Dua, Bali, setelah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk masa depan negara anggota di Asia Pasifik ini.

Bisnis.com, BADUNG-Hari ini, Selasa (8/10/2013) para pemimpin ekonomi APEC mengakhiri konferensi di Nusa Dua, Bali, setelah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk masa depan negara anggota di Asia Pasifik ini.

Pada penghujung acara, mereka mendapatkan cenderamata khas Bali dari pemerintah Indonesia. Cenderamata ini berupa patung Garuda Wisnu yang ditatah dan diukir dengan halus, detail, dan estetika tinggi.

Patung Garuda Wisnu merupakan nukilan dari Pemutaran Gunung Mandara Giri, mitologi tentang pencarian tirtha amerta atau air suci kehidupan abadi.

Seniman I Nyoman Sutapa (49), sang pembuat patung tersebut, mendapat pesanan khusus dari Bupati Badung Anak
Agung Gde Agung bulan lalu dan hanya memberi waktu 12 hari untuk menyelesaikan Garuda Wisnu.

“Biasanya saya menyelesaikan patung seperti ini selama 3 minggu, tapi demi nama baik bangsa dan negara saya berupaya merampungkan lebih cepat tanpa mengurangi kualitasnya,” kata Sutapa yang ditemui Bisnis di Parisuda Wood
Carver, workshop kerajinan kayu miliknya di Banjar Kekeran, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Senin (7/10).

Sutapa mengerahkan 30 orang untuk membantu merampungkan 30 buah patung Garuda Wisnu yang akan menjadi kenang-kenangan bagi 21 kepala negara dan pejabat penting Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.

Menurutnya, karya itu terpilih dari sejumlah patung yang diusul kan Pemkab Badung dan diseleksi langsung oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Patung setinggi 50 cm itu dibuat utuh dari kayu panggal buaya (zanthoxyllum rhetsa) yang banyak tumbuh di semak-semak berbagai wilayah di Bali. Kayu ini berserat kuat dan tampak halus setelah penyelesaian akhir (finishing), apalagi digarap dengan ketekunan tinggi dengan ukiran yang rumit.

Patung ini dikemas dalam suatu kotak katu yang dibungkus kain endek bali atau tenun tradisional khas Bali agar mudah dibawa.

PATOK HARGA

Sutapa mematok harga patung tersebut Rp8,5 juta per unit. Jadi, secara total dia mendapatkan Rp255 juta dari 30 patungnya yang bakal dibawa para pemimpin negara tersebut.

“Mudah-mudahan karya ini membawa kesan yang baik, syukur kalau saya bisa mendapatkan promosi bagus ke depan,” kata ayah tiga orang anak ini.

Kesukaan membuat patung tumbuh ketika Sutapa duduk di bangku SMA dan berlanjut hingga menyelesaikan kuliah
di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Kendati mendapat tawaran menjadi dosen, pada 1990 dia memilih menekuni usaha patung yang kini berkembang menjadi kerajinan kayu mulai mebel, furnitur, daun pintu, dinding, lantai, dan berbagai peranti dari aneka jenis kayu.

Suami dari Ni Wayan Sariani ini bersyukur mendapat dukungan dan bimbingan Dekranasda Kabupaten Badung yang memberikan kesempatan mengikuti berbagai pameran dan promosi bersama kolega yang tergabung dalam Asosiasi Perajin UMK (Asperinda) Badung.

Selain itu, dia memuji kebijakan Bupati Badung yang mewajibkan seluruh investor yang akan membuka usaha di Badung ikut mempromosikan produk usaha mikro kecil dan menengah.

Hasil karya Sutapa pun menghiasi berbagai hunian mewah, vila, dan hotel di Bali. Dia juga mengirim sejumlah pesanan
ke India, AmerikaSerikat, Kostarika, Belanda, dan Brunei Darussalam.

Ketika Bisnis berkunjung kemarin, dia baru saja mengirim pesanan salah seorang sultan Malaysia senilai Rp500 juta.
Saat ini, dia sedang menyelesaikan pesanan pengusaha di Mumbai, India berupa sejumlah pintu berukir yang harganya
Rp55 juta per buah.

Dalam setiap garapannya, Sutapa selalu memerhatikan kualitas, baik bahan baku kayu maupun proses pembuatannya.

“Saya berharap KTT APEC juga mendatangkan berkah bagi UMKM seperti saya ini yang bekerja untuk ibadah, memenuhi kebutuhan keluarga, dan meng garap de ngan kesungguhan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia (8/10/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper