Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wishnutama Kusubandio, Sosok Dibalik Kemegahan Gala Dinner G20

Wishnutama ternyata adalah kunci di balik suksesnya galandinner KTT G20 di Garuda Wisnu Kencana Bali.
Wishnutama Kusubandio/Istimewa
Wishnutama Kusubandio/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Wishnutama Kusubandiotengah  disorot publik, sebab sosoknya berhasil membuat event gala dinner KTT G20 tampak menakjubkan. 

Hal tersebut disadari publik, usai Wishnutama diketahui tengah berbincang dengan Perdana Menteri India Narendra Modi selama jamuan makan malam KTT G29 berlangsung

Berkat ide kreatifnya sebagai koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan G20, suguhan atas atraksi budaya dan seni yang menggambarkan kekayaan dan keragaman warisan budaya Indonesia sukses dirinya kemas dalam acara yang sangat megah dan spektakuler di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali pada Selasa (15/11/2022).

Berikut ulasan profil Wishnutama Kusubandio selengkapnya.

Melansir dari situs Pemerintahan, Wishnutama Kusubandio lahir di Jayapura 4 Mei 1976 dalam Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Presiden Jokowi, dia dipercaya mengisi jabatan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada periode 2019 hingga 2020 lalu.

Sebelum dirinya dikenal sebagai pendiri dari NET TV atapun mantan Menteri Pariwisata dn Ekonomi Kreatif, dia merupakan lulusan dari Mount Ida College di Boston dan Emerson College, Amerika Serikat.

Setelah lulus, Wishnutama memulai karier pertamanya sebagai asisten produksi di New England Cable News Amerika dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston.

Perjalanan Karier Wishnutama 

Tahun 1994, Wishnutama memutuskan kembali ke Indonesia dan bekerja di Indosiar sebagai Supervisor On Air Promotion. Lalu, tahun 1995, pindah ke divisi produksi sebagai Producer Director.

Kariernya pun berkembang menjadi Executive Producer News and Production Division, dan tak berapa lama kemudian meningkat menjadi Production Manager. Program-program yang dilahirkan selama di Indosiar antara lain Pesta, Gebyar BCA, Patroli, dan Saksi.

Tahun 2001 dia bergabung dengan Trans TV dan sempat mengepalai Divisi Produksi, menjadi Direktur Operasional, dan setahun berikutnya ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama.

Pada saat pengambilan saham mayoritas TV7 oleh kelompok usaha Para Group tahun 2006, Wishnutama ditunjuk menjadi Direktur Utama TV7 yang kemudian berubah nama menjadi Trans7. 

Setelah beberapa tahun pengalaman di industri penyiaran dan sukses menggawangi beragam program,  tahun 2008, Wishnutama dipercaya untuk menjadi Direktur Utama Trans TV.

Alasan Mendirikan NET TV

NET TV didirikan tahun 2013. Bersama Agus Lasmono  pebisnis muda yang memiliki Indika Grup, Wishnutama kemudian mengambil alih channel Spacetoon dan mengganti namanya menjadi NET TV. 

Adapun, alasan pendirian stasiun televisi ini guna mewujudkan idealisme untuk menghadirkan konten televisi yang jauh dari sifat provokatif seperti program gosip atau perdebatan politik.

Meskipun bertindak sebagai CEO NET TV, Wisnu tidak segan-segan untuk turun langsung ke bidang kreatif acara untuk memastikan program mereka berupa konsep hiburan yang dipadukan dengan edukasi untuk mencerdaskan para penikmat acara televisi harus terus terjaga.

Total Kekayaan Wishnutama Kusubandio

Melansir dari Idol Net Worth, Wishnutama adalah salah satu Produser TV terkaya & terdaftar di Produser TV terpopuler yang punya kekayaan bersih sekitar US$100.000 hingga US$1 juta atau sekitar hingga Rp15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper