Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berpikir Terbalik untuk Menang Persaingan Bisnis 2014

Di tengah kondisi bisnis yang penuh risiko dan tantangan pada 2014, para pelaku usaha justru didorong berpikir terbalik (paradox thinking) atau melawan arus pemikiran pemain bisnis lainnya yang cenderung wait and see.
/leadershipalive.com
/leadershipalive.com

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kondisi bisnis yang penuh risiko dan tantangan pada 2014, para pelaku usaha justru didorong berpikir terbalik (paradox thinking) atau melawan arus pemikiran pemain bisnis lainnya yang cenderung wait and see.

Yuswohady, Pakar Marketing dari Inventure, mengatakan pada saat kebanyakan pebisnis mengurangi bujet pemasaran untuk menghindari resiko, saat itulah kesempatan memanfaatkan momentum pasar yang sedang sepi pesaing dengan secara agresif melakukan program promosi dan pemasaran.

“Gerakan yang agresif di tengah pemain lain yang diam akan menghasilkan dampak kinerja yang jauh lebih impactful,” terangnya, Minggu (22/12/2013).

Dia menganalogikan kondisi pada 2014 seperti bapalan MotoGP di sirkuit yang penuh dengan “tikungan” atau resiko. Menurutnya, pada situasi seperti itu, kebanyakan pembalap, bermain aman dengan mengerem laju kendaraan.

“Saat itu, kita justru ngegas agar bisa menyalip pesaing di tikungan. Ingat, pembalap umumnya bisa menyalip pesaing bebuyutannya justru ketika berada di tikungan, bukan di jalanan sirkuit yang lurus,” tuturnya.

Untuk bisa menyalip pesaing ‘bebuyutan’ pada situasi yang penuh ‘tikungan’ tersebut, para marketer atau pelaku usaha menurutnya harus memanfaatkan dengan cerdas agar tidak salah langkah.

Pasalnya, pada saat itu, pasar berada pada keadaan yang serba sulit. Selain karena memasuki tahun pemilu yang memicu instabilitas dan gerahnya suhu politik nasional, kondisi perekonomian juga diperkirakan tak seperkasa tahun-tahun sebelumnya, termasuk melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Dalam kondisi itu, efektivitas atau produktivitas kampanye pemasaran menjadi sangat krusial dalam memenangkan persaingan. Oleh karena itulah, sambungnya, diperlukan kreativitas dalam streategi pemasaran sehingga memberikan dampak yang powerfull.

Untuk mendapatkan hasil maksimal diperlukan  konsep program yang nyleneh dan out of the box, dengan memanfaatkan media-media yang murah ( owned dan earned media) seperti media sosial, komunitas, atau digital.

“D tahun depan, konsep kampanye pemasaran yang berbasis word of mouth (WOM), buzz, atau viral di media sosial akan marak dan menjadi pilihan yang kian diminati marketer karena lebih murah dan efektif dari pada menggunakan media berbayar,” ungkapnya.

Di samping itu, dalam kondisi ekonomi yang sulit pada tahun depan, daya beli konsumen juga dikhawatirkan akan semakin tergerus. Pada saat itu, konsumen biasanya akan mengurangi konsumsi atau bergeser membeli merek-merek yang lebih murah dengan kualitas yang lebih rendah (brand shifting).

Dalam kondisi seperti itu, konsumen akan semakin rasional dan kian njlimet membandingkan fitur atau manfaat produk dengan harga yang ditawarkan dan akan memilih produk yang memberikan manfaat tertinggi dengan harga termurah.

Maka pada konsep value for money dinilai menjadi senjata ampuh memenangkan hati konsumen. Para pelaku usaha pun harus memeras otak untuk menghasilkan value formula terbaik untuk dapat menaklukkan hati konsumen yang sangat value-oriented di atas

“Pelaku usaha atau marketer harus agresif menciptakan varian produk atau layanan baru yang memberikan best value kepada konsumen yang sudah berubah tersebut. Midnight sale atau late nite sale pun tampaknya bakal semakin marak di tahun depan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper