Bisnis.com, JAKARTA - Syarat membangun bisnis bukan sekadar modal dan produk atau jasa yang akan dijual. Pelaku usaha juga harus memikirkan keberlangsungan bisnisnya untuk jangka panjang. Apalagi, saat ini iklim kompetisi bisnis sangatlah ketat.
Oleh karena itu, pelaku usaha harus memiliki identitas yang bisa memperkuat brand image perusahaan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah memiliki logo.
Logo merupakan identitas visual yang unik dari sebuah bisnis. Desain logo yang berkualitas penting untuk membedakan bisnis Anda dari bisnis lainnya. Lebih dari itu, logo juga berperan membentuk citra khas perusahaan.
Semakin kuat logo, maka semakin besar pula kesempatan untuk merangkul lebih banyak konsumen.
Mengingat vitalnya keberadaan logo, banyak perusahaan yang tak ragu mengeluarkan dana untuk membuatnya. Bukan itu saja, saat ini banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang mulai mempersiapkan identitasnya sebelum merintis bisnis (start up).
Fenomena ini tak pelak membuat desainer-desainer lokal kebanjiran rejeki. Bahkan, banyak di antara mereka yang memfokuskan jasa desain logo melihat peluang pasar yang makin menggeliat.
Rohmat Sigit, 32, adalah salah satu orang yang memanfaatkan peluang di bidang ini. Pria yang akrab di panggil Sigit ini membuka biro jasa desain logo di dunia maya yakni pesanlogo.net pada 2009.
Dia mengaku alasan utama terjuh ke bisnis ini karena makin meningkatnya kebutuhan pelaku usaha akan desain logo yang kreatif dan orisinal.
“Saat ini jumlah pelaku usaha, khususnya UKM, berkembang sangat pesat. Saya pikir mereka pasti akan membutuhkan orang yang bisa mendesain logo sesuai keinganan mereka,” ujar pria yang tinggal di Mojokerto, Jawa Tengah ini.
Menurut Sigit, desain logo berbeda dengan desain pada umumnya. Logo tak hanya bagus dan unik, tetapi juga harus merepresentasikan filosofi perusahaan dan produk yang dijual. Itu sebabnya, ada beberapa hal yang Sigit dia tanyakan kepada klien sebelum memulai pekerjaan.
Pertanyaan tersebut di antaranya citra dan harapan yang ingin disampaikan perusahaan, elemen dan warna yang ingin ditampilkan, serta visi dan misi.
Nantinya, Sigit akan membuat desain logo yang unik, mudah diingat, orisinal, dan enak dilihat. “Semua perusahaan punya logo. Makanya tantangan pekerjaan ini adalah kami harus membuat logo klien semenarik mungkin,” katanya.
Sigit membutuhkan waktu 4—7 hari untuk desain awal. Desain yang telah jadi tersebut nantinya akan diberikan ke klien untuk dilihat dan direvisi.
Dia menuturkan lamanya revisi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga tidak ada waktu pasti. Korespondensi dengan klien sepenuhnya dilakukan secara online.
Bukan hanya memudahkan kontak dengan konsumen, internet juga membuat Sigit bisa memaksimalkan promosi dan memperluas target konsumen. Faktanya, dia terus kebanjiran pesanan dari Jakarta, Bandung, Banjarmasin, Bali, hingga Papua.
Semakin banyaknya pelaku usaha yang memikirkan identitas desain perusahaannya membawa berkah bagi Sigit dan 4 orang pegawainya. Jika dulu dia hanya mendapat dua atau tiga proyek per bulan, kini dia mampu melahirkan 5-10 logo baru setiap bulan.
Untuk biaya, Sigit mengaku hal tersebut disesuaikan dengan jenis perusahaan milik konsumen. “Untuk UKM harganya Rp1 juta—Rp2 juta, sedangkan untuk corporate mulai dari Rp5 juta—Rp10 juta,” jelasnya.
Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini pun cukup besar. Sigit mengungkapkan dia bisa mengambil untung hingga 60%—70% per proyek.
Melihat peluang bisnis yang potensial dan pasar yang terus menggeliat, dia yakin bisnis desain logo akan terus berkibar. “Peluang bisnis di bidang jasa desain logo sangat besar. Saya mendapati banyak pelaku usaha yang mendesain logo secara asal-asalan. Padahal kalau desain logonya bagus, konsumen pasti akan meliriknya. Jadi, tak ada salahnya mengalokasikan dana untuk desain.”