Bisnis.com, JAKARTA—Edelman Trust Barometer 2014 menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemimpin pemerintahan jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kepercayaan kepada pemimpin perusahaan.
Terdapat empat indikator tingkat kepercayaan masyarakat baik terhadap pemerintah maupun perusahaan swasta, yakni kecepatan menangani permasalahan internal, membuat keputusan berdasarkan etika dan moral, transparansi dan memecahkan masalah sosial atau kemasyarakatan.
“Hasil ini menunjukkan, tingginya peluang para pengusaha terjun ke politik pada tahun pemilu ini, karena hasil riset menunjukkan, masyarakat lebih percaya pada pimpinan perusahaan,” kata Stephen Lock, CEO Edelman Indonesia dan Head of Public Affairs Asia Tenggara di Jakarta, Rabu (5/2).
Hasil riset menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat ke pemimpin pemerintahan pada indikator kecepatan menangani permasalahan internal hanya 14%, lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kepercayaan kepada pemimpin perusahaan pada indikator yang sama sebesar 48%.
Sementara itu, tingkat kepercayaan pada indikator membuat keputusan berdasarkan etika dan moral pada pemimpin pemerintah sebesar 17% jauh lebih kecil dibandingkan dengan kepercayaan pada pemimpin perusahaan yakni 40%.
Hasil riset kepercayaan masyarakat pada tingkat transparansi pemimpin pemerintahan hanya 15%, dibandingkan dengan pemimpin perusahaan yakni 29%. Sementara indikator kepercayaan memecahkan masalah sosial oleh pemimpin pemerintahan 17% dibandingkan pada pemimpin perusahaan yakni 28%.
Riset yang dilakukan dalam wawancara online ini mengambil sampel sebanyak 1.000 responden dari populasi umum. Sebanyak 200 sampel di dalamnya tergolong “melek” informasi atau berpendidikan dengan usia kisaran 25-64 tahun.
Menurut Stephen, dari hasil tersebut terlihat bahwa publik sangat membutuhkan pemimpin negara yang memiliki kemampuan cepat dalam menyelesaikan masalah internal serta memiliki etika dan moral dalam mengambil keputusan.
“Masyarakat melihat bahwa pemimpin perusahaan dapat melakukan hal tersebut. Namun, masayarakat mencari yang beretika dan bermoral, bukan pemimpin yang diktator,” lanjutnya.
Selain itu menurut Stephen, kepercayaan masyarakat yang tinggi pada pemimpin perusahaan dikarenakan publik menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan pekerjaan dihasilkan oleh kegiatan bisnis bukan kegiatan pemerintahan.
Pemimpin perusahaan lebih dipercaya atas transparansi, efektif dan efisien ketika memimpin lembaganya dibandingkan dengan pemimpin pemerintahan. Masyarakat meyakini mereka tidak akan mendapatkan keterbukaan informasi dari pemerintahan.
Sementara itu, hasil riset juga menunjukkan masyarakat Indonesia lebih memercayai perusahaan luar negeri dibandingkan perusahaan lokal. Kepercayaan masyarakat atas perusahaan asal Jerman sebesar 91%, Inggris 89%, Perancis 85%, AS 84% serta perusahaan Indonesia sebesar 71%.
Sementara faktor pendorong tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap sektor bisnis yakni 71% pada indikator mendengarkan pelanggan, 70% pada etika melayani dan 69% pada tingkat kualitas barang.
Hasil riset pelayanan sektor bisnis ini menurut Edelman cukup unik karena berbanding terbalik dengan riset global yang lebih mementingkan tingkat kualitas barang dengan 50%, mendengarkan pelanggan 49% dan etika melayani 45%.
Namun menurut Edelman, tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pemimpin perusahaan tidak hanya di alami oleh Indonesia. Indonesia berada di urutan ketiga dalam kategori kepercayaan pada pemimpin perusahaan di bawah Brazil, India dan satu tingkat di atas China.