Bisnis.com, JAKARTA - Malam itu Kamis (7/8), di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america, Pacific Place Mall, Jakarta, tampak tiga orang perempuan cantik tampil bergantian menyampaikan uraian tentang bagaimana agar perempuan bisa sukses di tempat kerja.
Pada saat membawakan materi, mereka kompak berdiri dengan penuh percaya diri di atas sepatu hak tinggi. Ketiga perempuan itu adalah Country Managing Director PT Accenture Neneng Goenadi, Editor in Chief Majalah Femina Petty S. Fatimah, serta Founder dan CEO YCAB Foundation Veronica Colondam.
Ketiganya adalah perempuan yang berhasil memegang jabatan puncak di bidangnya masing-masing. Mereka mencoba menularkan resep dan kunci kesuksesannya.
Pada kesempatan itu, Neneng memaparkan hasil survei yang dilakukan Accenture pada tahun ini. Survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen, teknologi, dan outsourcing services tersebut melibatkan 4.100 responden yang tersebar di 32 negara. Sebanyak 100 responden di antaranya berasal dari Indonesia.
Berdasarkan survei itu, sebanyak 71% responden mengatakan jumlah perempuan yang memegang jabatan di dewan direksi dalam suatu perusahaan akan meningkat pada 2020.
Neneng memaparkan untuk mencapai puncak karir, perempuan membutuhkan modal karir. Selain itu, perempuan juga perlu kemampuan mengelola perubahan dan masalah di tempat kerja serta harus memahami faktor pendorong keberhasilan mereka.
Dia melanjutkan modal karir merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan di tempat kerja. Dalam survei yang dilakukan Accenture, lebih dari 89% praktisi perempuan di seluruh dunia dan sejumlah responden pria dengan jumlah hampir sama percaya bahwa membangun career capital adalah kunci sukses di tempat kerja.
Untuk membangun modal karier, hal-hal yang harus dilakukan antara lain perempuan harus mengasah kompetensi dan memiliki keterampilan yang berbeda-beda.
Perempuan juga harus membangun jaringan di dalam dan di luar kantor, percaya diri serta bergairah terhadap apa yang dilakukan.
Selain itu, perempuan tidak boleh takut mencoba sesuatu yang baru yang berpeluang mendongkrak peluang karier mereka. Selanjutnya, apa saja faktor keberhasilan yang utama?
Dukungan keluarga, kemampuan untuk berbicara lebih dari satu bahasa serta bekerja mandiri dan produktif meski tanpa berada di kantor merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
Faktor yang terakhir tersebut yaitu tetap produktif mewajibkan setiap perempuan untuk melek perkembangan dan bisa memanfaatkan teknologi.
ASAH KETERAMPILAN
Penjelasan Neneng itu didukung oleh Petty. Dia berupaya mengasah beberapa keterampilan berbeda untuk mendongkrak kariernya. Selain menulis, Petty juga memiliki kemampuan sebagai penyiar radio.
“Kita harus memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain, yang bisa kita manfaatkan untuk menuju puncak karier,” ungkapnya.
Untuk memperdalam pengetahuannya di luar jurnalistik, Petty kemudian sengaja mengambil studi S2 Manajamen Komunikasi.
Berdasarkan survei yang dilakukan Femina, ada beberapa bidang yang diyakini akan menyerap banyak tenaga kerja perempuan yaitu komunikasi, konsultan, teknologi informasi, dan jasa-jasa.
“Peluang kerja [bagi perempuan] sangat besar, tinggal mau memanfaatkan atau enggak,” tambah Petty.
Selain itu, perempuan ditakdirkan menjadi seorang ibu. Keseimbangan antara karier dan keluarga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para perempuan yang bekerja. Veronica mengatakan dalam mengatur waktu harus ditentukan terlebih dahulu mana yang menjadi prioritas.
Bagi perempuan, ujarnya, prioritas bisa berubah tergantung dengan kebutuhan. Misalnya saat anak masih bayi, maka prioritas bagi seorang perempuan adalah membesarkan buah hati.
Ketika anak beranjak dewasa, perempuan bisa lebih banyak memberikan waktu untuk fokus pada pekerjaannya. “Prioritas bisa berubah sesuai umur anak,” katanya.
Neneng mengingatkan agar perempuan harus membuat persetujuan dengan pasangannya sebelum menikah, apakah ketika menikah tetap bisa bekerja atau hanya mengurus rumah tangga.
Seorang perempuan juga harus fleksibel dalam mengatur pekerjaannya, tetapi hal ini harus disesuaikan dengan aturan-aturan dalam perusahaan.
Menurutnya, saat ini mulai banyak perusahaan yang lebih fleksibel sehingga ada pekerjaan yang bisa digarap dari rumah.