Bisnis.com, JAKARTA - Penerbit Mizan Group menyiasati pergeseran dari buku cetak ke buku digital yang mulai marak sejak beberapa tahun terakhir.
Presiden Direktur Mizan Haidar Bagir dalam peluncuran di Jakarta, Kamis (11/9/2014) mengatakan tantangan yang harus dihadapi pembelian buku online.
Pertama, kesadaran masyarakat yang belum terbiasa dengan hak cipta. "Pengguna internet kita ini biasa menggunakan konten gratisan atau bajakan, jadi mereka tidak biasa membeli buku digital yang asli," katanya.
Kedua, masalah pembayaran. Sebagian masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya percaya akan akun-akun pembayaran yang dikhawatirkan akan dibobol. "Masih ada kekhawatiran, tetapi ini hanya persoalan waktu," katanya.
Ke depan, Haidar mengatakan Mizan akan tetap mengikuti perkembangan teknologi dan untuk konten masih berbasis pendidkan akhlak.