Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah persaingan yang kian ketat, para pelaku usaha harus kreatif dan inovatif memasarkan produk. Ada dua strategi yang lazim digunakan untuk menjual produk, yakni antarperusahaan (business to business), dan menjual secara ritel (business to consumer).
Amalia E Maulana, konsultan dari PT Etnomark Consulting mengatakan ada satu strategi lagi yang dapat digunakan dan akan menjadi tren ke depan yakni B to B to C atau menggabungkan antara B to B dan B to C.
“Misalnya untuk koran yang biasa dilanggankan di perusahaan tempat para eksekutif bekerja harus lakukan strategi B to B untuk meyakinkan pengambil keputusan agar bisa memutuskan bahwa ini (berlangganan) adalah yang terbaik. Tetapi saat B to C nggak digarap, itu bukan jadi pilihan terbaik, korannya tidak akan dibaca. Ketika koran tidak dibaca, decision maker akan berpikir ulang untuk tetap berlangganan,” ujarnya ketika berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia.
Menurutnya, jika perusahaan dapat menjual untuk segmen perusahaan dalam jumlah besar, kemudian perusahaan memfasilitasi karyawannya untuk mendapatkan produk tersebut secara satuan, keduanya akan saling mengunci.
Dengan strategi tersebut, baik segmen korporat maupun ritel akan tergarap sekaligus sehingga produk yang ditawarkan akan tetap diminati.