Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengikat Untung Dari Bisnis Pembuatan Dasi

Saat ini penggunaan dasi tidak bisa lepas dari penampilan rapi dan formal
Ilustrasi/Thisreallyinteresting
Ilustrasi/Thisreallyinteresting

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, penggunaan dasi seakan tidak bisa lepas dari penampilan rapi dan formal. Dasi selalu menjadi pelengkap penggunaan setelan jas, bahkan sudah mulai digunakan untuk gaya kasual sehari-hari.

Peminatnya pun semakin banyak, tak hanya digunakan oleh kaum pria, para wanita yang sering bereksperimen dengan gaya berpakaian juga sudah mulai melirik benda fesyen ini untuk menunjang penampilan mereka.

Hal itu membuat pangsa pasar produk dasi semakin luas dengan permintaan yang juga terus menanjak. Sehingga, banyak orang yang mencoba untuk menangkap peluang tersebut dengan memproduksi dasi berbagai macam jenis, desain, warna dan ukuran.

Meskipun terlihat sangat sederhana, tetapi bisnis pembuatan dasi ini cukup menguntungkan. Omzetnya bisa mencapai puluhan juta rupiah dengan margin keuntungan bisa mencapai 40%.

Salah satu pemain yang menjahit untung dari bisnis ini adalah Utami Riri Rahman. Perempuan yang berdomisili di Cileungsi tersebut telah memproduksi dasi sejak 2011.

Ide bisnis tersebut dia dapatkan saat dia masih bekerja sebagai karyawan di bank. Penampilan rapi dengan menggunakan dasi sudah menjadi kewajiban, sehingga seringkali dia dan rekan-rekannya mencari berbagai macam dasi untuk kebutuhan pakaian kerjanya.

Namun, dasi-dasi yang berada di pasaran ternyata belum sesuai dengan harapan mereka. Jika ada dasi dengan harga yang murah, kualitasnya juga cenderung murahan, sedangkan dasi dengan kualitas baik harganya selangit.

“Banyak yang ingin memliki dasi yang keren, tapi terkendala dengan kondisi kantong pas-pasan, dari situ saya melihat ada peluang yang bisa digarap,” katanya.

Akhirnya Utami pun mulai belajar untuk membuat dasi dengan mencari pola yang banyak tersebar di Internet. Setelah merasa puas dengan hasil eksperimennya, Utami pun menyeriusi bisnis ini dengan menggelontorkan modal awal sebesar Rp2 juta.

“Modal awal digunakan untuk membuat beberapa contoh dasi, membayar penjahit, membel bahan baku dan menyiapkan kemasan yang menarik,” katanya.

Sekarang, Utami bisa memproduksi hingga 100 buah dalam sepekan atau mencapai 500 buah dasi dalam sebulan dengan merek Cleon Gallery. Produk yang dibuat terdiri atas berbagai macam dasi, mulai dari dasi panjang berbagai ukuran, juga dasi kupu-kupu untuk berbagai keperluan.

Setiap dasi tersebut dibanderol dengan harga yang lumayan terjangkau, mulai dari Rp25.000 hingga Rp120.000, sesuai dengan desain dan bahan dasi yang digunakan. Selain itu, dia juga memberikan harga khusus bagi pembelian minimal satu lusin, dan berlaku kelipatannya.

“Dasi yang paling banyak dipesan itu jenis dasi panjang yang slim, harganya terjangkau dan biasanya dipesan dalam jumlah banyak untuk seragam,” katanya.

Dari harga jual tersebut, Utami mengaku hanya mengambil untung sekitar 10%-20%, pasalnya dia mengejar volume penjualan, sekaligus supaya harga yang ditawarkannya sesuai dengan target pasar yang disasar.

Selain memproduksi dasi untuk stok, dia juga menerima pembuatan dasi dengan desain sesuai dengan keinginan pemesan. Di samping itu, dia juga menerima jasa jahit saja jika konsumen sudah memiliki bahan yang akan dijadikan dasi.

Untuk harga dasi dengan desain sesuai pesanan dibanderol mulai dari Rp35.000, sedangkan untuk jasa jahit hanya dikenakan potongan harga sebesar Rp2.500.

“Meskipun bahannya dari konsumen, tapi kami tetap mengeluarkan ongkos untuk kemasan dan jasa jahit,” paparnya.

Adapun, selama ini Utami memasarkan produknya melalui berbagai forum jual beli online juga memanfaatkan blog c:-)leongallery.blogspot.com.

Selain itu, dia juga memanfaatkan jaringan berupa pegawai-pegawai kantoran, serta wedding organizer untuk menyediakan dasi sebagai pelengkap pakaian seragam yang dikenakan.

Sementara itu, sebagai strategi pengembangan usaha, dia segera merilis website sebagai katalog produk, sekaligus sebagai media edukasi terkait penggunaan dan pemilihan dasi yang baik bagi masyarakat.

“Saya lihat prospek di bisnis ini masih sangat cerah, apalagi produsen dasi dengan harga yang murah dan pembuatan dalam partai kecil dan sedang masih sangat jarang,” katanya.

Pertumbuhan bisnis juga dinilai akan didorong dengan bertambahnya kalangan kelas menengah yang ingin mengenakan busana yang berkelas dalam setiap kegiatannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper