Bisnis.com, JAKARTA - Semakin populer cajon di masyarakat, membuat para produsen cajon pun mulai bermunculan. Salah satunya Edhie Heri Nurnomo dengan merek Jazie Production. Pria asal Yogyakarta tersebut mulai membuat cajon sejak 3,5 tahun lalu.
Edhie mengaku mendapatkan ide untuk membuat cajon saat dia melihat permainan alat musik cajon asal Peru tersebut di internet. Kemudian penasaran untuk bisa membuatnya sendiri.
Dengan modal sekitar Rp300.000, dia mulai coba-coba membuat cajon dengan menggunakan bahan baku triplek dengan ketebalan 15 milimeter.
Awalnya, Edhie hanya memproduksi dua buah cajon, kemudian dijual kepada rekannya, dan hasilnya cukup memuaskan. Dia pun menambah jumlah produksi secara bertahap menjadi lima hingga 20 cajon, dan saat itu dia mulai merekrut pegawai.
Sekarang, Edhie bisa memproduksi 200 buah cajon dalam sebulan, dan dipasarkan melalui forum jual beli online. Sehingga konsumennya sudah tersebar di berbagai daerah Indonesia.
Adapun, Cajon buatannya terdiri atas 4 jenis yang dibedakan dari bahan baku dan harga jual. Pertama, cajon seharga Rp350.000 yang dibuat menggunakan triplek 15 mm, kemudian cajon seharga Rp600.000 yang terbuat dari triplek yang diberi lapisan khusus, cajon seharga Rp800.000 yang dibuat dari kayu mahoni, dan cajon Rp1,3 juta yang dibuat menggunakan kayu jati.
Selain itu, Jazie Production juga membuat cajon berbentuk trapesium yang dibanderol dengan kisaran harga Rp450.000-Rp1 juta, dan cajon segi enam yang dihargai Rp600.000.
“Selama ini yang paling banyak laku itu cajon standar dengan harga Rp350.000, karena mayoritas konsumen merupakan pemula di bidang musik perkusi,” katanya.
Dengan harga yang ditawarkannya tersebut, Edhie mengaku tidak mengambil keuntungan terlalu besar, apalagi untuk cajon dengan harga paling murah. Pasalnya dia mengejar pada volume penjualan.
“Dari cajon seharga Rp350.000, untungnya hanya sekitar 15%,” ungkapnya.
Selama ini, Edhie hanya memproduksi cajon berukuran standar dengan dimensi 30 cm x 30 cm x 50 cm, dan tidak menerima pemesanan bentuk dan ukurancustom, kecuali untuk warna dan motif yang bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen.
“Kami memproduksi dengan sistem ready stock, jadi hanya bisa melayani pemesanan sesuai dengan barang yang ada,” paparnya.
Sementara itu, untuk memesan produk buatannya, konsumen bisa mendatangi lokasi workshopnya di alamat Jl Pamularsih Yogyakarta, atau dengan menggunakan kata kunci Cajon Jazie Production melalui situs pencarian.
“Kami fokus pemasaran secara online, ada 20 orang yang masuk dalam tim marketing, sehingga ketika masyarakat mencari produsen cajon melalui situs pencarian bisa langsung menemukan thread kami di berbagai forum jual beli online,” katanya.
Selain itu, Edhie juga memiliki grup musik perkusi sendiri, dan biasanya tampil di berbagai kesempatan dengan menggunakan cajon buatannya. Sehingga bisa sekaligus promosi sambil mempertunjukkan kualitas produknya.
Dia juga menyasar sekolah-sekolah musik yang menjamur di lingkungannya, karena alat musik perkusi termasuk cajon sudah menjadi materi musik yang diminati para pelajar.
“Prospek bisnis dari pembuatan cajon masih sangat baik, didorong dengan bermunculannya grup musik akustik baru yang hanya membutuhkan cajon, gitar akustik, dan vokalis,” paparnya.