Bisnis.com, JAKARTA -- Peluang usaha dengan skema kemitraan menjadi alternatif usaha yang memudahkan calon pelaku usaha untuk memiliki bisnis secara mandiri.
Di sisi lain, pelaku usaha juga memanfaatkan skema tersebut untuk melebarkan sayap bisnis mereka sekaligus menambah omzet.
Hal itu membuat Purnawan, pemilik Salon Helm Fresh&Clean yang berpusat di Cakung, Bekasi menawarkan peluang usaha cuci helm sejak 2009.
Mitranya mencapai 500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia serta di Thailand dan Malaysia.
Kemitraan yang ditawarkan Fresh&Clean terbagi atas tiga jenis paket usaha yakni paket 1 dengan investasi Rp2,75 juta, paket 2 Rp 5 juta dan paket 3 Rp7,5 juta.
“Harga paket itu di luar biaya pengiriman paket perlengkapan usaha dan promosi dagang dari lokasi Salon Helm Fresh & Clean ke alamat pembeli serta biaya sewa lokasinya,” katanya.
Mitra usaha akan mendapatkan peralatan mesin pengering dan perlengkapan lainnya seperti spanduk dua buah, standing banner, peralatan mencuci seperti sikat, lap kanebo, spon busa, gun spray, sabun, pewangi, vcd dan buku panduan cara cuci helm.
Perbedaan pada ketiga jenis paket itu yakni pada mesinnya. Paket termurah pakai mesin pengering berkapasitas dua blower sedangkan yang termahal pakai mesin pengering dengan empat blower sehingga dapat mengeringkan empat helm sekaligus.
Secara visual, tampilan ketiganya juga dibuat berbeda. Paket paling murah tanpa bak cuci dan etalase serta pakai bahan plat aluminium. Sedangkan paket 2 dan 3 sudah komplet dengan etalase, bak cuci, punya fitur penghitung helm, dan tambahan berupa lampu ultraviolet.
Bagi calon mitra dari Jabodetabek juga diberikan pelatihan untuk dua orang karyawan selama dua hari untuk memahami cara mencuci yang benar dengan sistem wet cleaning.
“Kelebihan kami yakni variasi harga yang murah karena sasaran kami adalah mulai dari yang bermodal kuat hingga yang cekak bisa buka usaha mandiri. Modal Rp2,75 juta pun sudah bisa buka usaha karena kami berikan paket komplet, jadi calon mitra tinggal go,” tuturnya.
Dia menambahkan perbedaan jenis paket itu juga dapat disesuaikan dengan kondisi calon mitra.
Jika lokasi usaha berada di tempat yang ramai seperti di area parkir mall, lebih cocok pakai paket Rp7,5 juta karena kapasitasnya lebih banyak dan penampilannya lebih menarik.
Sementara paket termurah dianggap sangat cocok untuk usaha rumahan atau digabung dengan usaha lain seperti steam motor, jual beli helm, bengkel motor dan lainnya. Mesin pengering helm dengan ukuran 75x45x15 cm pada paket ini bisa ditempatkan di atas meja atau outlet.
Untuk omzet yang lebih besar calon mitra harus mencari lokasi yang lebih ramai dengan seluas minimal 2x2 meter.
Dari hitungan Purnawan, mitra Salon Helm Fresh & Clean dapat menikmati untung yang lumayan tinggi. Dengan estimasi tarif jasa per helm Rp15 ribu dan biaya operasional Rp1500 maka laba kotor Rp13.500 per hari.
Bila per hari ada 10 pelanggan, mitra ditargetkan dapat balik modal dalam satu hingga dua bulan, tergantung pada lokasi dan kemampuan marketing. Di lokasi yang ramai, taksiran jumlah helm yang dicuci per hari bahkan sampai 40 unit.
Seluruh keuntungan usaha langsung masuk ke kantong mitra. Dia menggunakan sistem beli putus, sehingga mitra tidak dikenakan biaya royalti kemitraan.
“Kami sistemnya semi franchise, calon mitra tetap dipandu menjalankan usahanya sampai benar-benar bisa. Soal sabun dan brand, itu tidak mengikat. Kami sarankan pakai brand kami tapi mereka boleh menggantinya,” ujar pria 45 tahun itu.
Dia optimistis, usaha cuci helm masih menggiurkan untuk saat ini dan jangka panjang karena pengguna kendaraan roda dua tiap tahunnya selalu meningkat.
Bisnis cuci helm tergolong masih cerah seiring dengan industri otomotif yang terus berkembang. Pasarnya juga tidak jenuh karena helm yang digunakan bisa kotor dan bau sehingga orang akan mencuci helmnya secara berkala.
“Usaha ini tidak kenal musim, beda dengan usaha franchise kuliner yang biasanya lebih mengikuti musim atau tren,” katanya.