Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Litbang Kemenperin Diharapkan Berkontribusi Bagi Industri

Selama ini lembaga penelitian dan pengembangan di lingkungan Kementerian Perindustrian, memiliki komitmen kuat dan memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai kegiatan.
Ilustrasi/kemendag.go.id
Ilustrasi/kemendag.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian menjalankan program pengembangan teknologi melalui hasil penelitian terapan yang meliputi pemanfaatan bahan baku dan bahan penolong di dalam negeri, konversi dan diversifikasi energi, serta minimalisasisi dan pemanfaatan limbah.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BBPI) Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengatakan selama ini lembaga penelitian dan pengembangan di lingkungan Kementerian Perindustrian, memiliki komitmen kuat dan memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai kegiatan.

Contohnya, pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri, penyediaan solusi teknis terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri, revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi/percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa, serta peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

“Kegiatan litbang di lingkungan BPPI, tidak terhenti pada invensi saja, tetapi harus sampai kepada inovasi untuk mencari sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan harus dapat diproduksi dalam skala komersial,” tuturnya dalam keterangan pers yang dimuat dalam situs resmi Kemenperin, Kamis (10/9/2015).

BPPI mempunyai 23 unit Balai terdiri dari 11 Balai Besar, 11 Balai Standar Industri dan satu Balai Sertifikasi Industri, dengan jumlah SDM Peneliti sebanyak 291 orang dan Perekayasa sebanyak 52 orang.

Haris menyampaikan, Laporan World Economic Forum (WEF) Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2014 – 2015 menunjukkan bahwa tingkat daya saing Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2014 dari posisi 38 menjadi posisi 34.

Hal ini didukung dengan meningkatnya posisi kemampuan berinovasi dari posisi 33 menjadi posisi 31.

”Berdasarkan data tersebut, para pelaku lembaga litbang atau akademisi di Indonesia sesungguhnya mampu menghasilkan riset dan inovasi yang mumpuni namun risetnya belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya sektor industri yang merupakan motor penggerak utama ekonomi nasional,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper