Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Localpreneur - Memantik Semangat Kewirausahaan Berkelanjutan dari Jawa Tengah

Serabut Nusa telah memiliki 228 UMKM binaan yang tersebar di berbagai wilayah.
Lukisan Kayu Apriyanto Rudi
Lukisan Kayu Apriyanto Rudi

Bisnis,com, SEMARANG - Kala pandemi Covid-19, Apriyanto Rudi mencoba untuk membunuh rasa bosan dengan mengolah tumpukan kayu bekas yang banyak ditemui di kediamannya di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

"Awalnya iseng posting di Facebook, kok ya laku. Akhirnya keterusan sampai sekarang," ujar Apriyanto.

Apri, sapaan akrabnya, menggarap potongan kayu dan barang-barang bekas lainnya menjadi lukisan tiga dimensi dalam berbagai ukuran. Orang-orang menyebut karya itu sebagai lukisan kayu.

Mulanya, Apri menjual karya buatannya itu dengan harga sekenanya. Setelah bergabung ke dalam program pembinaan “UMKM Berdaya” buah kolaborasi Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia bersama Serabut Nusa, Apri baru mulai menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) karyanya dengan lebih teliti.

"Sekarang sudah mulai paham. Dulu kan yang penting difoto, sekarang mulai belajar caranya supaya lebih terang, lebih menarik itu bagaimana," ujar Apri saat ditemui Bisnis Indonesia di kediamannya.

Pengalaman serupa juga dialami Suryanto, warga Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Pandemi Covid-19 mengubah hidupnya dari seorang karyawan fotokopi menjadi pengusaha.

Suryanto tergerak untuk mengolah singkong yang banyak dihasilkan petani di sekitar rumahnya menjadi aneka kudapan tradisional seperti Gemblong Cotot,Gethuk Balok, Tape Singkong, Bola Gethuk, serta Risol Gethuk."Penjualannya dimulai secara door-to-door dan WhatsApp, pesanan online menggunakan aplikasi juga sudah bisa. Alhamdulillah, sudah banyak pelanggannya," ucapnya diiringi senyum.

Lewat program UMKM Berdaya, Suryanto mendapat bantuan pembuatan sertifikat Nomor Induk Berusaha (NIB) serta sertifikat halal. Seperti Apri, Suryanto juga dilatih untuk meningkatkan standar produksi dan penjualannya. "Kalau dibandingkan dengan awal saya berjualan,terasa sekali peningkatan omzet sekitar 60-70%. Belum signifikan, tetapi alhamdulillah sudah membantu sekali," ungkap Suryanto.

Peningkatan omzet juga dirasakan oleh Sri Hidayati, produsen Criping Pencok Serasi. Mantan buruh di sebuah pabrik garmen di Kabupaten Semarang itu menerapkan skema penjualan Business-to-Consumer (B2C)dan Consumer-to-Consumer (C2C) yang dipelajarinya dari program pembinaan tersebut.

"Mereka (pembeli) ambil di saya dengan syarat baru ada barang ketika mereka membayar tunai. Terserah Nantinya mau dijual berapa ke pasaran. Itu karena saya tidak mau menerima retur," jelas Sri.

Localpreneur - Memantik Semangat Kewirausahaan Berkelanjutan dari Jawa Tengah

Seimbangkan Keberlanjutan Bisnis dan Lingkungan Sekitar

Jika dilihat lebih dalam, ketiga peserta program UMKM Berdaya itu memiliki satu kesamaan mendasar, yaitu ide bisnis yang lahir dari kondisi lingkungan di sekitarnya. Dimas Herdy Utomo, pendiri Serabut Nusa, menjelaskan bahwa karakter tersebut memang menjadi salah satu syarat penting dalam program pembinaan berkelanjutan yang dijalankannya bersama CCEP Indonesia.

Dimas menjelaskan bahwa program UMKM Berdaya dijalankan untuk meningkatkan kapasitas UMKM baik dari sisi supply maupun demand. Dari Sisi supply, produsen diajak untuk memperbaiki sistem manajerial dan administrasi, promosi, serta arus kas usahanya.

Sementara itu, dari sisi demand, Serabut Nusa juga berupaya untuk menjembatani pelaku UMKM dengan pembeli melalui platform daring maupun luring. Tak hanya ke pasar ritel, tetapi juga ke konsumen maupun reseller.

Saat ini, Serabut Nusa telah memiliki 228 UMKM binaan yang tersebar di berbagai wilayah. Selain di Jawa Tengah, Dimas juga memiliki binaan dari Jawa Barat, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur.

"Setiap UMKM kami bisa dibilang bahwa mereka memiliki kurikulumnya masing-masing. Jadi produsen makanan tentu akan memiliki kurikulum pembinaan yang berbeda dengan kriya," jelas Dimas.

Armytanti Hanum Kasmito, Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia, menjelaskan bahwa program "UMKM Berdaya" yang dijalankan bersama Serabut Nusa itu berupaya untuk memperluas pemahaman masyarakat akan konsep usaha berkelanjutan.

Dalam hal ini,berkelanjutan dapat diartikan sebagai semangat untuk mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi hari ini dan di masa mendatang.

"Kami percaya dimana masyarakat bertumbuh, CCEP juga akan bertumbuh. Maka Penting bagi kami untuk melihat potensi yang ada di masyarakat dan berkontribusi sesuai pilar keberlanjutan kami," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper