Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROFIL UMKM: Lokale Coffee, dari Gerobak kini Punya 46 Gerai

Mengenal Asmoko, pendiri Lokale Coffee, membawa usahanya dari berjualan di gerobak hingga kini punya 46 gerai di Pontianak, Jakarta, hingga Bali.
Asmako founder Lokale/ linkedin
Asmako founder Lokale/ linkedin

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kabar harga kopi yang sedang memanas, nyatanya bisnis kopi masih menjadi salah satu usaha yang menjanjikan.

Hal itu dirasakan Asmako, pria asli Pontianak lulusan Sekolah Tinggi Widya Dharma, yang mendirikan usaha Lokale Coffee pada 2017, dari berjualan di gerobak, kini dia bisa membuka hingga 46 gerai.

Usahanya dia mulai di Pontianak, Kalimantan Barat. Dia mengawalinya dari gerobak kecil dengan menu sederhana berupa kopi susu. Lokale mulanya hanya menjual 20 gelas per hari. 

Asmako mengungkap, modal awalnya membuka usaha kopi bahkan tidak sampai Rp10 juta.

"Modal itu digunakan untuk membuat gerobak sekitar Rp5 jutaan dan membeli bahan. Perlengkapan lainnya banyak dibantu oleh teman,” ungkapnya.

Namun, dia berhasil membangun usahanya, Lokale kini sudah punya 43 gerai di Kalimantan, 2 gerai di Jakarta, dan 1 gerai di Bali. 

Meski baru memulai ekspansi ke Jakarta pada November lalu, Asmako optimistis lokale mampu bersaing di tengah persaingan bisnis kopi kekinian yang semakin ketat.

“Keberhasilan ini tak lepas dari fokus Lokale pada kualitas biji kopi lokal dan inovasi berkelanjutan. Kami ingin menghadirkan kopi premium dengan harga terjangkau serta ruang yang nyaman untuk bersantai,” jelas Asmako.

Saat ini, Lokale Coffee juga menawarkan menu-menu unggulan seperti Kopi Susu Lokale dan Kopi Susu Raya yang harganya berkisar mulai dari Rp18.000 - Rp20.000-an saja.

Untuk tahun depan, Lokale Coffee berencana berinovasi dengan meluncurkan menu baru yang memadukan cita rasa lokal dengan sentuhan modern. 

Asmako juga ingin memperbarui konsep gerai menjadi lebih segar dan dinamis dengan menyiapkan ruang yang inspiratif bagi pelanggan. 

Tren Kopi Mendatang

Asmako mengungkapkan bahwa tren kopi di masa depan akan lebih terfokus pada bahan-bahan tambahan berbasis nabati, seperti oat, air kelapa, dan buah-buahan. 

Untuk menghadapi tren ini, Lokale Coffee berkomitmen terus berinovasi dalam menciptakan racikan baru tanpa menghilangkan identitas aslinya. 

Di samping persaingan di industri kopi lokal, Lokale Coffee menghadapi tantangan lain seperti fluktuasi harga biji kopi, perubahan preferensi konsumen, dan meningkatnya biaya operasional. 

Untuk mengatasinya, Lokale Coffee memastikan kualitas melalui kemitraan dengan petani lokal yang mengedepankan keberlanjutan. 

“Kami juga memanfaatkan platform digital untuk memperkuat pemasaran dan keterlibatan pelanggan, serta fokus pada storytelling tentang asal-usul biji kopi kami,” imbuhnya. 

Dalam rangka memperluas jangkauan, Lokale Coffee juga menargetkan akan terus ekspansi ke berbagai kota-kota besar di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Kalimantan. 

"Ekspansi ini bertujuan mendekatkan Lokale Coffee dengan masyarakat luas, memperkenalkan kopi lokal berkualitas dengan harga terjangkau," tutur Asmoko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper