Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Untung Bisnis di Tas Pinggang, Potensi Pasar Menggiurkan

Bagi sebagian orang dengan aktivitas dan mobilitas tinggi, tas pinggang boleh jadi adalah perlengkapan wajib. Tas pinggang berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga saat si pengguna tengah beraktivitas. Permintaan terhadap jenis tas tersebut juga semakin tinggi dari hari ke hari. Tak heran, pelaku usaha yang terjun ke bisnis ini pun mulai menjamur.
Berbagai strategi untuk menggenjot penjualan juga ditempuh. /
Berbagai strategi untuk menggenjot penjualan juga ditempuh. /

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi sebagian orang dengan aktivitas dan mobilitas tinggi, tas pinggang boleh jadi adalah perlengkapan wajib. Tas pinggang berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga saat si pengguna tengah beraktivitas. Permintaan terhadap jenis tas tersebut juga semakin tinggi dari hari ke hari. Tak heran, pelaku usaha yang terjun ke bisnis ini pun mulai menjamur.

Pamor tas pinggang belakangan ini juga semakin terangkat, seiring dengan mewabahnya kegiatan outdoor, salah satunya olahraga lari. Biasanya para runner membawa berbagai macam barang ketika berlari, seperti dompet, telepon seluler, hingga pemutar musik. Agar tak mengganggu kegiatan tersebut, mereka menyematkan tas berisi barang-barang itu di pinggangnya.

Sebagian orang juga menggemari tas pinggang karena akses terhadap benda-benda penting yang sering dibutuhkan juga lebih mudah dan cepat. Dengan mengaitkannya di pinggang, mereka bisa dengan mudah mengambil barang-barang yang dibutuhkan kapan dan di mana saja.

Selain fungsi-fungsi di atas, ada juga sebagian kalangan yang menjadikan tas pinggang sebagai item fesyen yang bisa melengkapi gaya berbusana.Semakin meluasnya fungsi dan kegunaannya, semakin tinggi pula pasar tas pinggang. Sayangnya, tas pinggang yang banyak ditemukan di pasaran biasanya merupakan barang jiplakan dengan kualitas rendah.

Kalaupun ada barang berkualitas, harganya tergolong mahal. Melihat hal tersebut, beberapa orang mulai melihat adanya peluang untuk mengembangkan variasi tas pinggang menggunakan merek lokal dengan harga yang terjangkau.

Salah satu pemain yang bergelut di bisnis ini adalah Yusnoviyanti. Dia mulai mencoba peruntungan dari bisnis pembuatan tas pinggang sejak Maret 2015. Bisnis ini berawal dari kesulitannya menemukan tas pinggang asli yang diproduksi di dalam negeri. “Sebenarnya sudah banyak yang menjual tas pinggang, hanya saja kebanyakan menjual barang bajakan dengan merek-merek terkenal,” katanya.

Dia pun memberanikan diri untuk memulai bisnis tersebut dengan modal sebesar Rp7 juta, di bawah merek Twerz Appareal. Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan pembuatan tas, sekaligus untuk membiayai ongkos pengerjaan konveksi di daerah Bekasi. Perempuan yang disapa Novi itu sengaja membuat tas pinggang dengan ukuran sedang, yakni dengan dimensi 18 cm x 21 cm, sehingga bisa dibawa ke mana saja. Kendati kecil, tas pinggang tersebut didesain sedemikian rupa sehingga bisa memuat banyak barang.

Dia juga memilih motif bahan dengan warna yang cerah dan unik, serta dibuat dalam kapasitas terbatas. Misalnya, untuk koleksi terbaru dia memadukan bahan kanvas polos dengan kanvas bermotif bunga-bunga atau bermotif tribal. “Mayoritas tas pinggang yang kami produksi menggunakan bahan kanvas. Ada beberapa yang menggunakan denim, tetapi untuk pesanan khusus,” katanya.

Dalam sebulan, Novi  bisa memproduksi sekitar 100 hingga 450 tas pinggang berbagai model yang dijual dengan harga Rp70.000 per tas. Dari penjualan tas tersebut, dia bisa mendapatkan omzet hingga Rp15 juta. “Sekarang modal produksinya hanya sekitar Rp2 juta, jadi margin keuntungannya cukup besar,” imbuhnya.

Selama ini, dia hanya mempromosikan produknya secara  online  melalui akun Instagram @Twerzapparael. Tak hanya itu, dia juga memanfaatkan rekomendasi dari teman-teman terdekat, dan mengembangkan skema kemitraan dengan memanfaatkan reseller yang tersebar di berbagai daerah di luar Jawa.

Berbagai strategi untuk menggenjot penjualan juga ditempuh. “Pada tanggal-tanggal tertentu, kami selalu mengadakan promo dengan memberikan harga spesial. Tiap tas hanya dibanderol sebesar Rp60.000, sedangkan untuk reseller bisa mendapatkan tas gratis sebagai bentuk apresiasi,” katanya.

Adapun, sasaran utama pemasaran produk Twerz Appareal adalah pelajar dan mahasiswa. Namun, seiring berjalannya waktu, pasar semakin meluas dan produknya bisa masuk ke semua kalangan, apalagi karena harganya yang cukup terjangkau.

Perluas Pasar

Ke depannya, Novi pun akan mengembangkan label Twerz Appareal dengan memproduksi berbagai jenis tas, selain waistbag, sebagai upaya untuk memperluas pasar. Beberapa item yang segera diproduksi adalah ransel, tas selempang, dan tas wanita.

Kendati mulai meraup untung yang besar, Novi mengakui bisnis ini tidak dilalui dengan mulus. Sebagai pemilik merek baru, Novi mengaku mengalami tantangan yang sangat besar, apalagi dihadapkan pada persaingan dengan merek-merek yang sudah terkenal. Belum lagi semakin membanjirnya produk-produk bajakan dengan harga yang tentu saja jauh lebih murah.

“Saya tetap percaya brand lokal pasti akan lebih maju dibandingkan dengan brand luar negeri, apalagi sekarang banyak masyarakat yang sudah mengapresiasi dan mendukung brand lokal,” katanya.

Peluang usaha di bisnis pembuatan tas pinggang juga dilirik oleh produsen tas dengan merek Sketch. Belum lama ini, brand tas yang digawangi Marcel Kusnadi itu merilis produk tas pinggangnya.

Marcel mengatakan pasar tas pinggang masih sangat besar di Indonesia, apalagi item fesyen yang satu ini tengah naik daun karena sederhana dan mudah di bawa ke mana saja. “Kami mengawali bisnis ini sejak 2012, dimulai dengan memproduksi ransel. Sejak pertengahan 2015, kami mulai memproduksi waistbag,” katanya.

Sekarang ini, Sketch baru mengeluarkan satu jenis tas pinggang, yakni tas berbahan microfabric dan dipadukan dengan kulit sintetis. Tas yang diklaim tahan air itu diproduksi dengan dimensi 27 cm x 7 cm x 14 cm.

Marcel memercayakan pengerjaan waistbag pada konveksi. Kala itu, dia memberikan desain rancangannya kepada pihak konveksi, untuk selanjutnya diproduksi secara terbatas sebagai barang contoh. Jika produk contoh dirasa cocok dan sempurna, produk waistbag itu diproduksi massal. Dalam sebulan, dia bisa memproduksi 150 tas.

Setiap satu tas pinggang Sketch dibanderol dengan harga Rp210.000. Harga tersebut sudah termasuk ongkos kirim bagi pembeli di kawasan Jabodetabek. Sketch juga menerima pesanan khusus untuk pembuatan tas pinggang customized, dengan minimal pesanan sebanyak 100 unit. Lama pengerjaannya kurang dari satu bulan. “Harga untuk tas pinggang customized akan disesuaikan dengan desain dan pilihan bahan. Untuk yang paling sederhana, harganya bisa di bawah Rp100.000.”

Daya Jual

Sekarang ini, rata-rata omzet yang bisa dikantongi Sketch berkisar Rp3 juta-Rp5 juta dengan margin keuntungan sekitar 50%. Pria berusia 23 tahun itu mengaku sengaja menyasar kelas menengah ke atas. Oleh karena itu, dia menampilkan produk secara elegan serta mengutamakan kualitas premium.

Agar bisa menarik perhatian segmen pasar yang dituju, Marcel juga mempromosikan produknya dengan foto produk yang berkonsep, serta mengunggahnya di akun media sosial Instagram @Sketchproduction.

Marcel sadar foto merupakan representasi produk secara digital yang bisa memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu barang. Untuk itu, setiap pengambilan foto produk seringkali dilakukan berulang-ulang demi mendapatkan hasil foto yang maksimal. “Pembuatan foto yang kurang maksimal bisa menurunkan daya jual produk.”

Ke depannya, Sketch juga akan memproduksi model tas pinggang dengan warna dan bahan lainnya, jika model waistbag  yang sudah diluncurkan bisa diserap pasar dengan baik. Meskipun persaingan di bisnis tas pinggang dan tas secara umum sudah cukup ketat, Marcel tetap optimistis usaha yang bergerak dalam industri kreatif tersebut akan terus berkembang asalkan tetap mengusung kreativitas dan inovasi tinggi.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper