Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menembus Kompetisi Global Lewat Aplikasi Prosehat

Dalam setiapmkompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah, termasuk dalam komoetisi pitching

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam setiap kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah, termasuk dalam kompetisi pitchingatau presentasi bisnis kepada investor yang diselenggarakan Seedstars World Jakarta.

Untuk tahun ini, predikat pemenang diraih oleh aplikasi Prosehat yang dirintis oleh Gregorius Bimantoro atau Bimo dan teman-teman seprofesinya. Mereka akan mewakili Indonesia dalam kompetisi bisnis global di Swis pada Februari 2016.

Prosehat merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu pasien mendapatkan obat setelah bertemu dengan dokter. Setelah melakukan diagnosa, dokter akan menulis resep dan mengirimnya ke sistem Prosehat, selanjutnya obat yang sesuai dengan resep akan di kirim ke lokasi pasien.

"Banyak kasus kalau obat pasien tidak tersedia di satu apotik dan harus ke apotik lainnya. Kalaupun obatnya ada, pasien harus menunggu lama, padahal yang terpenting untuk orang sakit adalah istirahat," katanya.

Selain karena konsep bisnis yang diusungnya tersebut, kemenangan Bimo dalam kompetisi pitching juga didukung oleh penampilannya saat memaparkan produknya.

Pria yang saat itu mengenakan kemeja batik yang ditutupi oleh jas putih mengawali presentasinya dengan menceritakan sebuah kasus di lapangan, setelah itu dia menjelaskan bagaimana perkembangan dan proyeksi pertumbuhan Prosehat di masa depan.

Adapun, ada tiga poin penting yang dia dapatkan selama belajar bersama mentornya dan harus dipahami para start-up ketika pitching. Pertama, harus benar-benar tau apa itu start-up pitching. Caranya dengan mengikuti pelatihan pitching yang dibantu oleh mentor-mentor yang berpengalaman.

Dia menceritakan bahwa dia sudah berkali-kali berlatih di Jakarta Founder Institute, serta mengikutisuper boot camp yang memang khusus untuk membimbing para startup.

“Berlatih pitching dengan para mentor yang sudah berpengalaman sangat penting dan membantu bagi para start-up yang akan melakukan presentasi bisnis,” katanya.

Kedua, harus bisa melihat kebutuhan real masyarakat. Pendiri start-up sebaiknya memiliki latar belakang berupa masalah nyata yang tengah dihadapi masyarakat saat ini.

Dari masalah tersebut, baru masuk pada tahap ketiga, yakni menciptakan solusi. Hal ini berhubungan dengan sebuah sistem atau produk yang akan ditawarkan kepada investor.

“Harus bisa menciptakan produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, serta membuat dari awalnya orang tidak mengetahui inovasi yang dibuat menjadi mengerti,” katanya.

Dari ilmu yang didapatkan dari para mentornya, serta kegigihannya dalam berlatih pitching, Bimo dan timnya sudah memenangkan beberapa kompetisi bisnis, seperti Telkom Indigo Incubator pada 2014, serta mendapat predikat The Most Promising Startup in Indonesia dari Echelon pada 2013.

“Intinya harus lebih banyak belajar dan terus mendalami teknis pitching, karena dunia start-up terus berkembang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper