5. Yayah Muslihah: Bulu Mata Palsu Pembawa Berkah
Yayah Muslihah seorang ibu rumah tangga biasa. Pada tahun 2012 dia mencoba mencari tambahan penghasilan untuk menjadi pengrajin bulu mata palsu.
Usahanya berkembang, dari pengepul biasa menjadi pengusaha pengrajin bulu mata yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Sebelum menjadi pengepul bulu mata palsu, Yayah memiliki aktivitas rutin mengantar anak pertamanya yang memiliki kelainan mata menjalani pengobatan di Rumah Sakit Spesialis Mata Cicendo, Bandung.
Di sela kegiatan rutinnya itu, terbersit dalam pikiran Yayah untuk mencari kerja sambilan demi mendapatkan uang tambahan. Menjadi pengepul bulu mata palsu pun menjadi pilihan Yayah.
Kurang lebih 3 bulan berjalan, berkat keseriusan serta keuletannya, pimpinan PT Interwork Indonesia menawari Yayah Muslihah bekerja sama menjadi mitra produksi bulu mata dari awal proses pengerjaan hingga finishing.
Tawaran tersebut tidak disia-siakan, bahkan Yayah berkeinginan menciptakan lapangan kerja dan membantu perekonomian warga di daerahnya, yaitu Desa Kedung Wuluh, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.
Kini usaha pengrajin bulu mata palsu milikinya mempekerjakan 6 orang karyawan tetap dan 4 orang tenaga lepas sebagai pengepul.
Setiap pengepul memiliki kurang-lebih 20 orang anggota yang kebanyakan para ibu rumah tangga. Selain ibu rumah tangga, usaha yang dirintis Yayah ini telah memberdayakan para janda yang sebelumnya tidak mampu menjadi bisa berdikari.
Untuk memasarkan produksinya, Yayah hanya tinggal memenuhi PO (Purchase Order) yang diterimanya.
Sekarang, setelah 3 tahun berselang, omzet perusahaan yang dirintis Yayah terus naik. Dengan produksi1.000 pcs/hari, omzet pertahun perusahaan bisa mencapai Rp180 juta.
Berbagai cara dilakukan Yayah agar seluruh karyawannya serta para pengepul bisa ikut sejahtera. Ke depan, Yayah bercita-cita perusahaannya tidak sekadar menjadi mitra perusahaan lain.
Lebih dari itu, ia berkeinginan usahanya berkembang menjadi sebuah perusahan besar di Kabupaten Purbalingga. Dengan begitu, ia akan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.