Bisnis.com, JAKARTA --- Inovasi dan sumber daya manusia (SDM) yang andal merupakan dua elemen yang dibutuhkan untuk menggalakkan pembangunan infrastruktur agar benar-benar terwujud sesuai harapan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Segala tantangan dapat terjawab jika negara memiliki SDM yang unggul, berkompetensi dan berani berubah sesuai kebutuhan serta berinovasi," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, ujar dia, Kementerian PUPR akan selalu membuka diri dan mendorong kerja sama di bidang peningkatan kualitas SDM dengan berbagai perguruan tinggi serta melakukan penelitian dan pengembangan, termasuk dalam sektor infrastruktur.
Ia memaparkan, sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan infrastruktur antara lain pemanfaatan sumber daya air yang belum optimal dalam mendukung ketahanan pangan.
Selain itu, lanjutnya, disparitas atau ketimpangan antarwilayah dan kawasan di Tanah Air dan tingkat urbanisasi yang masih tinggi, serta daya saing nasional yang masih lemah.
Di tempat terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara maju di seluruh dunia bukanlah karena kaya sumber daya alam, tetapi karena ada semangat berinovasi yang menciptakan nilai tambah dalam perekonomian mereka.
"Apa yang menyamakan negara-negara maju adalah semangat untuk berusaha, semangat untuk berinovasi dalam memajukan bangsanya," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, tidak tepat bila disebutkan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alam adalah kunci untuk negara-negara maju, karena banyak negara-negara di Afrika yang kaya sumber daya alam tetapi tidak maju.
Sedangkan ada sejumlah negara yang miskin sumber daya alam, tetapi menjadi negara yang maju, misalnya Jepang.
Jusuf Kalla juga memahami bahwa kinerja perekonomian biasanya diukur berdasarkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diukur berdasarkan produktivitas dan konsumsi masyarakat.
"Karena itu yang paling pokok di sini adalah produktivitasnya. Timbullah konsep yang kita sebut nilai tambah, yang berasal dari teknologi dan pendidikan atau riset. Nilai tambah membawa pendapatan yang menjadi unsur kemakmuran masyarakat," tuturnya.
Untuk itu, ujar dia, hal yang terpenting saat ini adalah bagaimana meningkatkan "enterpreunership" atau kewirausahaan dengan menekankan kepada aspek inovasi.
Inovasi, jelas Wapres, dapat diterapkan di berbagai bidang di masyarakat dan tidak hanya sebatas pada bidang teknologi.
"Contohnya Gojek yang menggabungkan transportasi ojek dengan IT (teknologi informasi), itulah inovasi karena mempermudah semua orang, bermanfaat kepada masyarakat," ujar Wapres.
INOVASI: Dibutuhkan Untuk Pembangunan Infrastruktur
Inovasi dan sumber daya manusia (SDM) yang andal merupakan dua elemen yang dibutuhkan untuk menggalakkan pembangunan infrastruktur agar benar-benar terwujud sesuai harapan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu