Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis jasa pemotretan foto produk mulai naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pelaku usaha mulai bermunculan demi menjajal peruntungan dalam bisnis ini.
Salah satu pemain yang tergolong baru menjajal bisnis ini adalah Novantheo Permadi. Pria yang disapa Theo itu juga mendapat ide berbisnis jasa foto produk saat dia berbisnis pakaian secara online.
Sebelumnya, Theo juga menerima permintaan pemotretan wedding dan prewedding sejak 2011 dengan nama Daun Hitam Photography. Kemudian, sejak 2014 mulai mengkhususkan diri untuk pemotretan produk.
Sadar sebagai pemain baru dalam bisnis ini, Theo pun memperkenalkan jasanya dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan penyedia jasa lainnya. Dia pun mengandalkan pembelian harga promosi sebagai strategi pemasarannya.
“Saya melihat sudah lumayan banyak yang menyediakan jasa pemotretan produk, tetapi harganya tergolong tinggi jika digunakan oleh para pebisnis online yang baru merintis usahanya,” katanya.
Daun Hitam Photography menyediakan paket promosi senilai Rp200.000, atau Rp10.000 per produk dengan minimal 10 produk. Setiap produk akan mendapatkan tiga bingkai foto yang terdiri atas foto produk keseluruhan, dan dua foto detail produk.
“Untuk paket basic, produk hanya ditata di atas latar belakang warna putih, tanpa model,” katanya.
Jika konsumen meninginginkan pemotretan produk menggunakan model, maka bisa memilih paket basic plus model senilai Rp550.000. Konsumen akan mendapatkan jasa model untuk pemotretan 20 produk selama satu sesi atau dua jam.
Theo juga menyediakan paket model dengan make up artist senilai Rp950.000. Model bisa dipilih sesuai dengan selera klien supaya cocok dengan image produk yang ingin dibangun.
“Semua paket tersebut belum termasuk editing foto, tetapi hasilnya sudah layak untuk dipajang di toko online. Jika konsumen menginginkan ada editing tambahan, akan dikenai biaya sebesar Rp10.000 per bingkai foto,” imbuhnya.
Pria asal Yogyakarta tersebut mengatakan editing biasanya dibutuhkan untuk foto produk yang menggunakan model, terutama untuk produk hijab yang mengambil gambar fokus ke wajah model.
“Bisa untuk editing muka model supaya lebih halus, atau penyesuaian warna sesuai tone produk atau warna kulit model,” katanya.
Theo mengatakan bisa menekan harga cukup tinggi disebabkan pengerjaan proyek saat ini masih dikerjakan sendiri. Sehingga biaya produksinya pun tidak terlampau tinggi, apalagi semua peralatan sudah dimiliki terlebih dulu.
“Di tempat lain harganya tinggi karena timnya banyak, selain itu memang paketannya sudah termasuk editing. Tapi saya melihat tidak semua klien membutuhkan paket komplet, jadi saya berikan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
Saat ini, dalam sepekan Theo bisa melayani pemotretan produk hingga lima kali dalam sepekan, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan saat pertama kali dirinya menawarkan jasa foto ini. Kala itu, dia hanya bisa mendapatkan satu konsumen dalam sepekan.
Mayoritas klien yang menggunakan jasa Daun Hitam Photography mengetahui informasi dari berbagai forum jual beli online serta website yang daunhitamphoto.com. Selain itu, Theo mengaku belum melancarkan strategi pemasaran lainnya.
“Saat ini semua masih dikerjakan sendiri, jadi belum sempat untuk melakukan pemasaran dengan lebih intens,” katanya.
Theo optimistis bisnis yang dijalankannya saat ini masih berpotensi untuk berkembang selama tren belanja online terus menanjak. Hal itu juga didorong oleh semakin sadarnya penjual online untuk menggunakan foto yang bagus demi menarik minat konsumen dan mendongkrak penjualan.