Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINUMAN KEMASAN: Melalui Sistem Ini, Milkiest Diterima Konsumen

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu produk kuliner yang sedang marak di kalangan anak muda saat ini adalah minuman berkemasan kantong darah atau infus. Minuman ini mulai dipopulerkan Levina Floretta di kawasan Bandung dan sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir dengan nama Milkiest.

Levina menjelaskan minuman buatannya dikemas dalam kantong minuman yang diproduksi khusus menyerupai kantong darah yang biasa ditemui di rumah sakit. Karena itu, produk ini memberikan kesan bahwa konsumennya tengah mengisap darah saat meminumnya.  

Sebelumnya, perempuan berusia 23 tahun itu sudah berbisnis minuman dengan berbagai macam kemasan. Untuk pertama kali, dia menjual minuman susu dengan kemasan cup, kemudian beralih ke botol kaca demi menyasar konsumen yang berbeda.

Melihat pertumbuhan inovasi kuliner yang sangat dinamis di Bandung, membuatnya tertantang untuk menciptakan sesuatu yang unik dan belum pernah ada sebelumnya.

Terinspirasi dari film serial yang bertema vampir dan drakula yang hobi meminum darah, membuat Levina mencoba untuk menciptakan minuman yang identik dengan darah.

Dia pun mulai bereksperimen dan mencari konsep yang tepat untuk idenya tersebut. Akhirnya, dia menemukan kemasan berbentuk kantong darah atau infus yang bisa diisi dengan minuman.

“Karena saya sudah berbisnis minuman susu, akhirnya saya olah susu yang ada hingga warnanya semerah darah tetapi rasanya vanila,” katanya.

Saat pertama kali dirilis, produk ini ternyata tidak mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Alih-alih tertarik untuk mencicipi produk Milkiest, yang ada banyak yang merasa jijik dengan tampilan minuman tersebut.

Tak patah arang dan tak habis akal, Levina lantas memperkenalkan produknya ini melalui sistem endorsement kepada salah satu temannya yang cukup berpengaruh di media sosial dan food blogger.

Sejak saat itu, sedikit demi sedikit pasarnya mulai terbentuk. Awalnya, Levina hanya bisa menjual sekitar 1-10 kantong per hari. Selanjutnya, penetrasi terhadap pasar terus dilakukan dari bazar ke bazar, dari mal ke mal.

Usaha yang dilakukannya itu sekarang sudah mulai membuahkan hasil. Setidaknya 100 kantong minuman bisa ludes setiap harinya. Konsumennya pun tak sekadar dari wilayah Bandung dan sekitarnya, tetapi sudah merambah beberapa kota lainnya di Indonesia.

Adapun, ada tiga jenis minuman yang dijual Milkiest dalam kemasang kantong darah itu, yakni susu murni dan sari buah yang dijual seharga Rp30.000 per kantong, dan yoghurt seharga Rp35.000.

“Ada 30 rasa minuman yang kami sediakan, selain itu konsumen juga bisa memilih campuran dalam minumannya, seperti puding atau jelly,” imbuhnya.

Selain itu, konsumen juga bisa menentukan sendiri takaran gula dan jenis susu yang diinginkan, apakah susu segar, susu rendah lemak, atau susu kedelai. Sehingga, konsumen yang sedang diet pun tetap bisa menikmati keunikan produk Milkiest.

“Semua produk Milkiest diproduksi sesuai pesanan, sehingga konsumen akan menerimanya dalam keadaan segar. Pemesanan bisa secara online melalui akun Instagram @milkiest_bdg atau membeli langsung saat kami mengikuti pameran,” ujarnya.

Karena semua produk Milkiest tidak menggunakan bahan pengawet, Levina menyarankan agar konsumen segera mengonsumsi minuman tersebut seketika setelah diterima.

“Milkiest bisa tahan satu hari di suhu ruangan, atau tiga-tujuh hari jika disimpan dengan baik di lemari pendingin,” paparnya.

Seirig dengan berjalannya waktu, dan semakin tenarnya minuman ini, membuat kompetisi bisnis bermunculan. Tak hanya dari produk serupa, tetapi juga dari minuman berkemasan unik lainnya.

Namun, Levina tetap optimistis bisnisnya masih bisa berjalan. Hal itu disebabkan dengan inovasi dan keunikan yang selalui diimprovisasi secara berkala, sehingga konsumen tidak akan pernah merasa bosan dan selalu menanti kehadiran produk baru Milkiest.

“Bisnis kuliner itu yang penting rasanya enak, orang suka, dan harganya masuk di akal, konsumen pasti akan membeli lagi,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper