Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis jasa fotografi khusus bayi dinilai memiliki peluang yang masih besar, pasalnya persaingan dalam bisnis ini belum terlalu ketat apalagi di luar Jawa.
Salah satu pelaku usaha yang menjajal peruntungan dalam bisnis ini adalah Ahmad Zaki. Pria yang berdomisili di Balikpapan ini memulai bisnisnya setelah melakukan pemotretan terhadap anak teman-temannya.
Dia mengaku, mengabadikan berbagai momen si buah hati merupakan sebuah kebahagian bagi kedua orangtuanya. Hal itu yang menggerakkan diinya untu mulai menawarkan jasanya tersebut dengan nama Lovely Photography.
“Saya lihat banyak orang yang tidak ingin kehilangan momentum dari pertumbuhan buah hatinya, dan setiap keluarga tidak hanya memiliki satu anak tetapi bisa dua atau lebih,” katanya.
Hal itu juga yang membuat peluang bisnis ini dinilai lebih besar ketimbang foto pernikahan atau pre-wedding yang diharapkan hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Di sisi lain, pemain dalam bisnis ini masih jarang ditemukan di Balikpapan sehingga persaingannya masih sangat longgar.
Awalnya, Zaki menawarkan jasanya secara cuma-cuma kepada rekan-rekan terdekatnya. Hal itu dilakukan sambil dia mempelajari berbagai gerak-gerik bayi, sehingga memudahkannya saat mengambil foto.
“Saya belajar bagaimana respons bayi jika diberikan suatu perlakuan, misalnya kalau diterlengtangkan dia akan miring ke kanan atau ke kiri, dari situ bisa diperkirakan kapan bisa ambil momen yang pas,” katanya.
Setelah terkumpul banyak portofolio, dia pun mulai menawarkan jasanya secara online melalui forum jual beli online dan akun Instagram @lvphoto_bpn. Animo masyarakat terhadap jasanya ini pun tergolong cukup baik. Apalagi, saat bulan-bulan pertama dia bekerja sama dengan sebuah tempat spa bayi.
“Saat itu saya bekerjasama dengan memberikan jasa foto gratis bagi konsumen spa bayi,” paparnya.
Dari sana, masyarakat mulai mengenal jasanya. Zaki pun terus melakukan promosi secara agresif dan tersasar. Dia menyebarkan brosur kepada para ibu yang sedang mangandung ataupun yang sudah menggendong anak.
“Memasarkan jasa ini sebenarnya lebih terarah karena targetnya lebih jelas, tinggal cari ibu hamil atau orang yang sedang bawa bayi,” paparnya.
Adapun, jasa foto bayi yang diberikannya tersebut dibanderol pada kisaran harga Rp400.000 di luar transportasi untuk home visit ke rumah klien atau di lokasi outdoor yang sudah ditentukan. Dengan harga tersebut, konsumen akan mendapatkan cetakan foto ukuran 10R satu lembar, dan empat lembar foto 5R.
Meskipun jasanya tersebut terus diburu konsumen, pria berusia 27 tahun itu mengaku susah-susah gampang menjalankan bisnis ini. Pasalnya, harus bisa meyakinkan klien bahwa bayinya akan ditangani secara bersih dan higienis termasuk dari properti yang digunakan.
“Kalau masalah hasilnya, sebenarnya foto bayi ini lebih mudah kelihatan bagusnya karena pada dasarnya mereka sudah lucu dan imut,” paparnya.
Menurutnya, yang paling susah adalah mengedukasi orangtua supaya tidak memaksa bayinya berpose terlalu sulit. Banyak orangtua yang menginginkan bayinya difoto saat terjaga, padahal gaya yang lebih natural adalah saat si bayi sedang tidur.
“Alhasil banyak orangtua yang membangunkan anaknya dan jadinya malah menangis karena mood-nya kurang baik,” imbuhnya.
Ke depannya, Zaki optimistis bisnis yang dijalankannya ini masih bisa berkembang lebih pesat seiring dengan semakin banyak orangtua yang ingin memiliki foto buah hatinya dalam berbagai gaya dan bisa dipamerkan ke banyak orang.