Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CHURROS BEKU: Para Pemilik Kafe Menjadi Sasaran

Semakin populernya camilan churros, semakin banyak pula pelaku usaha yang mencoba peruntungan dalam bisnis ini. Kafe-kafe pun ikut memasukkan tambahan menu churros dalam buku menunya.
Churros.
Churros.

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin populernya camilan churros, semakin banyak pula pelaku usaha yang mencoba peruntungan dalam bisnis ini. Kafe-kafe pun ikut memasukkan tambahan menu churros dalam buku menunya.

Pada dasarnya, pembuatan adonan churros tidak sulit. Akan tetapi, dengan pertimbangan proses pembuatan yang memakan waktu, tidak semua pelaku usaha kafe membuat sendiri adonan churrosnya.

Mereka lebih memilih menggunakan churros siap saji. Kondisi ini tentunya membuka peluang usaha lain, yakni pembuatan churros beku untuk kebutuhan pelaku usaha. Peluang inilah yang ditangkap dengan baik oleh Puguh Riyantoro. Pria 23 tahun yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah ini mulai membuat churros beku sejak November 2014 lalu.

Saat itu, diakui Puguh, churros belum tenar seperti saat ini. Dia justru melihat peluang tersebut saat masih bekerja di toko bahan roti. Salah satu kliennya yang merupakan pemilik kafe mencari bahan mentah untuk membuat churros.

“Dari situ, saya mencoba membuat churros beku dan menawarkan ke dia, ternyata dipakai dan terus berlanjut. Saya coba promosikan ke kafe-kafe lainnya dan ternyata banyak yang berminat,” tuturnya.

Melihat ada kebutuhan pasar, Puguh pun mendirikan Churropedia dengan fokus bisnis pada penyediaan churros beku yang siap digoreng. Adonan utama yang digunakan adalah tepung terigu, mentega, susu, dan telur.

Di dapur produksinya yang beralamat di Jalan Ngemplak Nomor 7&9, Kedungmundu, dia melakukan proses pembuatan adonan churros beku setiap hari, dibantu oleh tiga orang karyawan.

Dalam sekali produksi yang biasanya memakan waktu sekitar empat jam, Puguh mampu menghasilkan 15 kg churros beku. Satu kemasan dengan bobot 1 kg berisi 60 batang churros berukuran 15 cm serta coklat dan bubuk kayu manis. Harga yang dibanderol untuk tiap kemasan, yakni Rp60.000, di luar ongkos kirim.

Produk churros beku tersebut mayoritas diserap oleh kalangan pelaku usaha kafe yang akhir-akhir ini semakin menjamur di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sejumlah pelanggan tetap produk Churropedia berasal dari berbagai daerah, seperti Temanggung, Ambarawa, Salatiga, Solo, dan Yogyakarta.

Dalam sekali order, rata-rata tiap kafe tersebut memesan 5kg-10 kg. Selain itu, dia juga melayani pesanan perorangan yang biasanya dalam jumlah lebih kecil. Untuk pengiriman dalam kota, tidak ada jumlah pemesanan minimal. Akan tetapi, untuk pesanan ke luar kota, dia menerapkan minimal order 4 pak churros.

Prospek usaha churros beku, menurut Puguh, sebenarnya sangat menjanjikan. Dalam sebulan, dia mampu membukukan omzet penjualan sekitar Rp21 juta dengan margin laba sekitar 50%.

Pasar untuk churros beku juga diakuinya semakin terbuka lebar sebab konsumen di Indonesia masih penasaran dengan churros sehingga pelaku usaha diprediksi masih akan terus tumbuh.

“Pasarnya masih luas. Akan tetapi, saya belum dapat melayani permintaan dari luar kota karena pengiriman barang frozen harus masih agak susah dan saya masih mencari solusinya. Mungkin ke depan saya akan coba memasarkan lewat kerja sama dengan supermarket,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa (5/1/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper