Jangan Ragu Jajal Kursus
Bisnis.com, JAKARTA - Sebenarnya ada banyak literatur dan tutorial cake decorating yang dapat dipelajari secara gratis di Internet. Akan tetapi, tidak semua pembuat cake dapat belajar secara otodidak.
Sebagian kalangan merasa perlu mendapat bimbingan langsung dari ahli sehingga bisa lebih percaya diri dalam mendekorasi kue. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha cake untuk menawarkan peluang kursus.
“Banyaknya permintaan membuat saya selalu membuka kelas kursus mendekorasi kue, minimal satu kali dalam sebulan,” kata Retno Dyah.
Baginya, selain sebagai salah satu bentuk pengembangan usaha, membuka kursus juga memberikan kepuasan tersendiri karena mampu membagikan ilmu pengetahuan kepada sesama pelaku usaha.
Itu sebabnya, dia tidak mematok biaya yang terlalu tinggi. Biaya untuk satu kali kursus dipatok Rp1 juta. Selain di rumahnya di Bekasi, proses kursus juga pernah dia gelar di Kota Yogyakarta.
Hal yang sama disampaikan Hawati yang juga secara rutin menawarkan kursus. Kelas pelatihan yang dibuatnya biasanya selalu penuh. Tak hanya mengajar di kotanya di Semarang, Hawati juga kerap bepergian ke berbagai kota untuk mengajar, termasuk di Jakarta dan Kalimantan Timur.
Saat dia mengajar di Kalimantan Timur, banyak pelaku usaha kue dari provinsi lain di Pulau Kalimantan yang menyempatkan diri mengikuti pelatihan yang dia buat.
Windy Rachmawati juga menawarkan kursus dengan konsep yang lebih serius. Dia mengawali bisnisnya dengan membuka toko online sejak 2008. Namun mulai 2012, bersama rekannya, dia mulai berpikir untuk membuka lembaga kursus khusus cakepreneur.
Selain mengandalkan penga laman pribadinya, dia juga mengikuti beberapa pelatihan cake decorating, salah satunya Wilton Method Basic Course Singapore. Materi yang diajarkan mulai dari pengetahuan dasar tentang pembuatan kue, cara mendekorasinya, tips mengatasi tantangan, hingga bagaimana membangun promosi pemasarannya.
Kursusnya terbagi atas tiga bagian utama, yakni basic, advanced, serta kursus lain yang dapat diambil secara terpisah. Level basic dibagi lagi dalam lima kelas dengan tema khusus, seperti fondant, buttercream, kue dasar, cupcake dasar, serta pembuatan media sosial untuk promosi.
Kelas basic tersebut menjadi keunggulan lembaga kursusnya. Pasalnya, penyedia kursus yang memberikan pengetahuan basic masih jarang. Mereka biasanya langsung masuk ke pembuatan dekorasi tematik.
“Padahal pengetahuan dasar ini sangat perlu, mulai dari mengenal aneka jenis fondant dan karakternya, bagaimana cara handling hingga membuat modelnya dengan atau tanpa cetakan,” tutur Windy.
TARIF KURSUS
Biaya kursus berbeda-beda tergantung kelasnya. Misalnya untuk kelas basic fondant, biayanya dipatok Rp1,5 juta untuk masa belajar satu hari. Adapun, kelas basic buttercream dipatok Rp1,85 juta dengan durasi kursus dua hari.
Untuk level advanced yang sudah lebih menuntut skill mendekorasi, biayanya dipatok mulai dari Rp2,5 juta. Peserta tinggal datang dan belajar. Selain mendapatkan bahan baku, makan siang, dan sertifikat, dalam kelas tertentu peserta juga dapat membawa pulang alat cetakan buttercream.
“Kelas reguler yang kami buat biasanya tidak terlalu ramai. Pesertanya tiga hingga empat orang dan maksimal 6-7 orang. Akan tetapi, jika peserta ingin private, dapat juga kami layani tetapi dengan tambahan biaya sekitar 40%-50%,” jelasnya.
Dengan promosi yang gencar di media sosial dan juga lewat web-site, serta didorong booming cake decorating, peminat kelas yang digelar Cake Studio Indonesia selalu ramai. Rata-rata dalam sebulan pesertanya bisa mencapai 30 orang.
Menurut Windy, mayoritas pesertanya berasal dari Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi dan Papua. Namun, Windy juga kerap mengajar di kota-kota lain, seperti Semarang, Jombang, Gresik dan lokasi lain di Pulau Jawa.
“Banyak peserta dari luar kota yang sekali datang bisa belajar sekitar seminggu sampai 10 hari. Mereka mengambil berbagai kelas sehingga saat pulang ke daerahnya dapat meladeni bermacam-macam pesanan cake decorating dari konsumen,” ujar Windy.