Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Berikan Pelatihan untuk Pengrajin Batik Pekalongan

Sebanyak 40 pengurus dan staf di lingkungan kampung batik Gemah Sumilir mengikuti pelatihan dari BCAr
BCA
BCA

Bisnis.com, JAKARTA-Sebanyak 40 orang pengurus dan staff di lingkungan Kampung Batik Gemah Sumilir, Wiradesa Pekalongan mengikuti Pelatihan Layanan Prima yang diselenggarakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Kegiatan pelatihan dipusatkan di Hotel Santika, Pekalongan dan dibuka secara resmi oleh Kepala KCU Pekalongan Tjandra Setiabekti dan Head of CSR BCA Sapto Rachmadi.   “Setelah melakukan pendampingan kepada desa wisata di beberapa daerah di Indonesia yang memiliki karakteristik berbeda-beda. BCA melihat bahwa Pekalongan memiliki daya tarik tersendiri melalui Batik-nya yang dapat dikembangkan untuk menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri,” kata Kepala KCU Pekalongan Tjandra Setiabekti dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Jum'at (29/04).

Tjandra melanjutkan, sebagaimana diketahui batik Indonesia secara resmi diakui oleh Unesco dengan dimasukkan dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para pengrajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.  

Eksistensi Kota Pekalongan sebagai salah satu kota Batik di Indonesia menjadi sangat telihat pasca penetapan tersebut, terlihat dari pertumbuhan UKM Batik Kota Pekalongan yang hingga November 2015 memiliki jumlah UMKM 19.615 unit dengan nilai omzet Rp1,84 triliun, serta aset Rp1,88 triliun.  

Pengakuan dunia atas batik membawa pengaruh positif pada meluasnya pasar batik ke berbagai negara. Hal ini dapat dilihat dari data yang dipublikasikan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang menunjukkan jumlah unit usaha batik selama lima tahun sejak 2011 hingga 2015 tumbuh 14,7% dari 41.623 unit menjadi 47.755 unit. Tenaga kerja pun sama, selama 2011-2015 tumbuh 14,7% dari 173.829 orang menjadi 199.444 orang. Nilai pembelian bahan baku pun meningkat 12,8% dari tahun 2011 senilai Rp 4,137 triliun menjadi Rp 4,746 triliun pada tahun 2015. Nilai tambah batik tumbuh 14,7% dari tahun 2011 senilai Rp 1,909 triliun menjadi Rp 2,191 triliun. Peminat batik dari mancanegara yang meningkat pun tercermin dari nilai ekspor batik yang naik 14,7% dari tahun 2011 senilai Rp 43,96 triliun menjadi Rp 50,44 triliun pada 2015.

  Perkembangan positif diatas tentu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM dalam hal ini pengrajin ataupun pengurus Kampung Batik Gemah Sumilir, Wiradesa Pekalongan. Untuk memperkaya pengetahuan peserta, pelatihan yang berlangsung selama dua hari, pada tanggal 28 hingga 29 April 2016 ini diisi oleh pemateri dari BCA Learning Service dengan beberapa materi diantaranya pengenalan industri pariwisata secara umum, komponen pendukung kesuksesan pariwisata dan tentunya sentuhan layanan prima. Pelatihan layanan prima ini diadakan atas dasar pentingnya mengembangkan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pengembangan industri pariwisata yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM).  

Sebelumnya, BCA sudah pernah bekerja sama dengan salah satu pengrajin dari desa ini, yaitu Bayu Ario untuk merancang Batik Hoko BCA dengan mengambil motif Hoko. Batik yang mengambil motif batik dengan cita rasa Jawa dan Jepang, diproduksi selama dua tahun di Pekalongan. BCA membuktikan komitmennya dalam melestarikan budaya batik Indonesia dengan meluncurkan Batik Hoko BCA bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-59 BCA.  

“Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang menjadi salah satu perhatian BCA untuk dikembangkan dibawah pilar Solusi Sinergi Bakti BCA. Berbagai usaha kami lakukan untuk mengembangkan Batik. Sebagai contoh saat HUT BCA ke-59 kami mengembangkan seragam baru karyawan berupa batik Hoko BCA dan dipakai serentak pada 26 Februari 2016 yang lalu,” tambah Sapto Rachmadi, Head of CSR BCA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper